Laksana Sebut Integrasi Sumber Daya Bantu Tingkatkan Kualitas Inovasi
"Karena riset itu sebenarnya murah, yang mahal itu dua. Pertama, manusia pintarnya karena susah dan lama untuk menghadirkan manusia pintar, dan manusia pintar itu juga muncul karena ada 'mainannya' yaitu riset jadi setelah disatukan semuanya kita bisa melakukan kedua hal itu," ujar dia.
BRIN, kata Handoko, saat ini menawarkan sistem pendanaan terbuka untuk riset kepada siapa pun yang berminat untuk meneliti bersama. Namun, pendanaan itu bukan berbentuk hibah, yang sebelumnya banyak ditemukan di lapangan, melainkan berbentuk kerja sama riset.
Sejumlah negara yang sudah melakukan model penelitian bersama seperti itu termasuk Tiongkok untuk bidang nuklir, satelit dan ekspansi bioteknologi kemaritiman. Selain itu, ada Turki yang berkiprah di bidang pesawat tanpa awak, penerbangan, dan satelit.
"Jadi kita yang menawarkan lebih dulu, misalnya tadi yang saya tampilkan kita punya konstelasi satelit. Satelit kan memutari Bumi, berarti negara lain juga bisa pakai, kita kasihfor free, tapi Indonesia juga minta yang lain," tutur dia.
"Itu yang dulu tidak bisa kita lakukan sebelum ada BRIN karena dulu dikelola masing-masing, sekarang bisa," ungkap Handoko.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya