Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lagi, Kilau Emas Makin Meredup Dibayangi Spekulasi "Hawkish" The Fed

Foto : ANTARA/ REUTERS/ Leonhard Foegeram.

Seorang karyawan menyortir emas batangan di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria 'Oegussa' di Wina, Austria.

A   A   A   Pengaturan Font

CHICAGO - Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa (20/9) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Rabu (21/9) pagi WIB, mencatat kerugian untuk hari kedua beruntun tertekan dollar AS yang lebih kuat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga substansial ketiga berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 7,10 dollar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 1.671,10 dollar AS per ounce, lebih jauh masuk ke wilayah pertengahan 1.600 dollar, setelah jatuh untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir.

Emas berjangka tergelincir 5,30 dollar AS atau 0,31 persen menjadi 1.678,20 dollar AS pada Senin (19/9/2022), setelah terdongkrak 6,20 dollar AS atau 0,37 persen menjadi 1.683,50 dollar AS pada Jumat (16/9/2022), dan anjlok 31,8 dollar AS atau 1,86 persen menjadi 1.677,30 dollar AS pada Kamis (15/9/2022).

Dollar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk ketiga kalinya dalam empat sesi, menjadi katalis utama pelemahan emas, di tengah taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dimulai Selasa (20/9/2022) dan akan berakhir pada Rabu waktu setempat. Investor menunggu Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memperbarui proyeksi ekonominya ketika pertemuan berakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top