Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Lingkungan

Labfor Polisi Periksa Tumpahan Minyak di Pulau Pari

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satu karung minyak hitam yang tumpah di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dibawa ke Mabes Polri untuk diteliti oleh tim Labfor Polri.

"Membawa tumpahan minyak dan mengamankan satu karung tumpahan minyak di Mako Polsubsektor Pulau Pari untuk segera dilakukan uji labfor," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian, di Jakarta, Minggu (8/4)

Victor menjelaskan tumpahan minyak hitam itu tepatnya berada di pesisir selatan Pulau Pari. Petugas gabungan juga telah dikerahkan untuk membersihkan lokasi

Informasi mengenai tumpahan minyak hitam itu juga telah diterima oleh Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu. Namun belum jelas dari mana asal minyak yang mengotori pesisir itu.

Foto dan rekaman video tentang tumpahan minyak hitam itu tersiar via jejaring WhatsApp. Sesuai rekaman itu, terlihat bentuk minyak ini hitam pekat, kontras dengan warna pasir Pulau Pari yang berwarna cerah.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauaan Seribu Yusen Herdiman, menjelaskan baru mendapat kabar adanya tumpahan minyak pada Mingg8i (8/4) pagi.

Usai menerima laporan pagi hari tadi, Yusen langsung mengerahkan anak buahnya untuk segera membersihkan ceceran minyak itu. "Jam 08.00 WIB tadi, kita tiba di lokasi. Langsung kita gempur, 10 orang petugas membersihkan," ujarnya.

Dia menduga minyak hitam yang sekarang sudah siap diangkut kapal sampah itu tergolong sebagai limbah yang berbahaya. "Ini B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)," duganya. "Sejenis crude oil." Sampel dari minyak itu dia sisakan untuk polisi.

Terkait dengan asal usul tumpakan minyak berbahaya itu, Yusen belum mendapatkan kepastian. Tugas jajarannya hanyalah membersihkan saja. "Kita enggak tahu pelakunya siapa," kata dia.

Yusen menjelaskan tumpahan minyak ini tak sebanyak di Teluk Balikpapan yang sampai 12.987 hektare. "Pantai yang tercemar sekitar 10 meter. Sudah kami bersihkan," kata Yusen.

Minyak itu berwarna hitam pekat. Yusen menduga itu adalah sejenis minyak mentah, tergolong berbahaya. Minyak-minyak yang mencemari pantai itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung-karung. "Ada 30 karung," kata Yusen.

Baca Juga :
Tunaikan Zakat Fitrah

Nantinya, 30 karung ceceran minyak itu akan diangkut oleh kapal pengangkut sampah. Beruntung, minyak itu tak sampai mencemari lokasi wisata Pantai Perawan di Pulau Pari. "Di Pulau Pari ada Pantai Perawan, minyaknya tidak sampai ke Pantai Perawan," kata dia.

emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top