Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I UE Tuding Russia Tembaki Ukraina dari PLTN

Kyiv: Russia Siapkan Serangan Tahap Selanjutnya

Foto : AFP/SERGEY BOBOK

Ratapi KehancuraN I Seorang lansia warga Kota Chuguiv di Ukraina meratapi bangunan tempat tinggalnya yang hancur oleh serangan misil Russia. Saat ini invasi Russia ke Ukraina telah berlangsung selama 20 pekan.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Russia tengah mempersiapkan serangan tahapan selanjutnya di Ukraina, menurut seorang pejabat militer Ukraina, pada akhir pekan, usai Moskwa mengatakan satuannya akan meningkatkan operasi militer di seluruh area operasi.

Laporan Kyiv itu diumumkan setelah roket-roket dan misil-misil Russia menghantam kota-kota dalam serangan yang disebut Kyiv telah membunuh puluhan orang dalam beberapa hari terakhir.

"Bukan hanya serangan misil dari udara dan laut," kata juru bicara intelijen militer Ukraina Vadym Skibitskyi, pada Sabtu. "Kita dapat melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Terdapat penggunaan aktif atas armada udara taktis dan helikopter penyerangan," imbuh dia.

Militer Ukraina mengatakan Russia tampaknya sedang menyusun kembali unit-unit untuk melancarkan serangan terhadap Sloviansk, sebuah kota penting yang secara simbolis dan dikuasai oleh Ukraina di wilayah timur Donetsk.

Sementara itu Kementerian pertahanan Inggris, pada Minggu (17/7), mengatakan bahwa Russia memang tengan memperkuat posisi pertahanannya di seluruh wilayah yang didudukinya di Ukraina selatan.

Ukraina mengatakan sedikitnya 40 orang telah tewas dalam aksi penembakan Russia di daerah perkotaan dalam tiga hari terakhir, ketika perang yang diluncurkan oleh Presiden Russia, Vladimir Putin, pada 24 Februari, meningkat.

"Roket menghantam kota timur laut Chuguiv di wilayah Kharkiv, pada Jumat (15/7) malam, menewaskan tiga orang termasuk seorang lansia perempuan dan melukai tiga orang lainnya," kata Gubernur Regional, Oleg Synegubov.

Sementara itu, di Ukraina selatan, Gubernur Valentyn Reznichenko mengatakan lebih dari 50 roket Grad Russia menghantam Nikopol, sebuah kota di tepi Sungai Dnipro, sehingga menewaskan dua orang yang ditemukan di reruntuhan.

Moskwa, yang menyebut invasi itu sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tetangganya, mengatakan pihaknya menggunakan senjata presisi tinggi untuk merusak infrastruktur militer Ukraina dan melindungi keamanannya sendiri dan telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil.

Sedangkan Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan konflik tersebut merupakan upaya tak beralasan untuk merebut kembali sebuah negara yang melepaskan diri dari pemerintahan Moskwa dengan pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Pertimbangkan Sanksi

Sementara itu, Uni Eropa (UE) dilaporkan akan membahas pengetatan sanksi terhadap Russia, pada Senin (18/7), karena Moskwa dituduh menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di benua itu untuk menyimpan senjata dan meluncurkan misil di wilayah sekitar Ukraina selatan.

"Situasi di PLTN Zaporizhzhia yang direbut Russia sangat tegang," ucap kepala badan energi atom Ukraina, Petro Kotin, seraya menambahkan bahwa Russia telah memasang peluncur misil dan menggunakan fasilitas itu untuk menembaki wilayah Dnipro.

Dengan konflik yang terus berlanjut dan semakin meluas ke krisis energi dan pangan global, para menteri luar negeri UE sedang mempertimbangkan untuk melarang pembelian emas dari Russia, yang akan sejalan dengan sanksi yang telah dijatuhkan oleh mitra G7. Selain itu akan ada lebih banyak tokoh Russia juga dapat ditempatkan di daftar hitam UE.

"Moskwa harus terus membayar harga tinggi atas agresinya," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.Ant/AFP/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top