Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Presiden Zelenskyy Ingin Russia dikeluarkan dari FAO

Kyiv: Nasib Donbas Tergantung Pertempuran di Severodonetsk

Foto : AFP/ARIS MESSINIS

Sekolah Hancur I Seorang warga berjalan di depan sekolah di Kota Bakhmut, Ukraina timur, yang hancur akibat dihantam serangan misil Russia pada Rabu (8/6). Sejak melakukan invasi pada Februari lalu, serangan Russia telah menghancurkan banyak infrastruktur di Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

LYSYCHANSK - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (8/6) malam mengatakan bahwa nasib seluruh wilayah Donbas bergantung pada pertempuran sengit melawan pasukan Russia untuk memperebutkan Kota Severodonetsk di Ukraina timur.

Pasukan Russia memusatkan gempuran mereka di pusat industri penting yang strategisSeverodonetsk sebagai bagian dari upaya untuk merebut sebagian besar wilayah Ukraina timur.

"Pertempuran untuk mempertahankan kota itu sangat sengit dan sulit. Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," ucap Zelenskyy. "Dalam banyak hal, nasib Donbas ditentukan dari kota ini," imbuh Presiden Ukraina itu.

Agar pasukan musuh tak merebut Severodonetsk, pejabat Ukraina pada Kamis (9/6) menyerukan bahwa bantuan artileri jarak jauh Barat yang mereka minta, bisa mengakhiri pertempuran untuk memperebutkan Severodonetsk dalam beberapa hari.

"Begitu kami memiliki artileri jarak jauh agar dapat melakukan duel dengan artileri Russia, pasukan khusus kami dapat menguasai kota dalam dua hingga tiga hari," kata Gubernur regional Lugansk, Sergiy Gaiday, seraya menegaskan bahwa pasukan Ukraina di Severodonetsk tetap sangat termotivasi dan semua anggotanya siap mempertahankan kota itu.

Setelah berhari-hari pertempuran dalam kota berkecamuk, para pejabat Ukraina mengakui bahwa pasukan Russia telah berhasil memegang kendali atas sebagian besar Severodonetsk dan bahwa pasukan mereka sendiri mungkin harus mundur karena gempuran artileri Russia yang terus-menerus tanpa henti.

Kota Severodonetsk dan Lysychansk, yang dipisahkan oleh sungai, adalah daerah terakhir yang masih di bawah kendali Ukraina di Lugansk. Lysychansk masih di tangan Ukraina tetapi terus dibombardir Russia.

Setelah dipukul mundur saat menyerang Kyiv, pasukan Russia memfokuskan serangan mereka di wilayah Donbas, yang terdiri dari Lugansk dan Donetsk.

Selain menyerang Severodonetsk, kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa Russia telah melakukan serangan udara di Toshkivka, sebuah desa sekitar 25 kilometer selatan Severodonetsk. Akibat serangan udara tersebut empat orang tewas dan lima orang lainnya terluka.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Russia mengatakan bahwa pasukannya telah menargetkan pusat pelatihan untuk tentara bayaran asing di wilayah Zhytomyr. Gubernur Zhytomyr, Vitaliy Bunechko, mengkonfirmasi serangan Russia semalam di Kota Novograd-Volynskyi, tetapi tidak menyebutkan serangan ke pusat pelatihan.

Seruan Zelenskyy

Sementara itu Presiden Zelenskyy pada Kamis (9/6) menyerukan agar Russia dikeluarkan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization/FAO), dengan menyalahkan Moskwa karena memicu krisis gandum global dengan menyerang negaranya.

"Tidak ada diskusi tentang perpanjangan keanggotaan Russia di FAO," kata Zelenskyy kepada para delegasi pada pertemuan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Paris, Prancis, melalui tautan video.

Saat ini FAO memiliki anggota aktif sebanyak 130 negara di seluruh dunia. Misi FAO sendiri adalah untuk mencapai ketahanan pangan untuk semua.

"Apa yang harus dilakukan Russia (di FAO) jika mereka menyebabkan kelaparan setidaknya 400 juta orang atau lebih dari satu miliar orang?" imbuh Zelenskyy. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top