Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Perekonomian I Beri Perhatian pada Beras sebagai Kontributor Utama Inflasi

Kurs Rupiah Makin Memburuk Tertekan Inflasi

Foto : Sumber: BPS - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Dihubungi dalam kesempatan terpisah, Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan pemerintah patut memperhatikan serius inflasi karena untuk inflasi tahunan lebih tinggi dari bulan sebelumnya (2,75 persen), sekaligus melampaui ekspektasi sebelumnya yakni di kisaran 3 persen.

"Hal itu berarti terjadi pelebaran diskrepansi antara ekspektasi dan realitas. Inflasi yang meninggi membuat mata uang pun menjadi lemah sehingga nilai tukarnya terhadap mata uang lain pun memburuk," kata Aloysius.

Pergerakan inflasi yang meningkat itu menjadi tantangan serius dalam menjaga target inflasi 2024 tidak lebih dari 3,5 persen.

Lebih lanjut, Aloysius mengatakan kenaikan inflasi secara bulanan dari Februari ke Maret sebesar 0,37 persen tersebut tampak lebih cepat dari kenaikan Januari ke Februari (dari 2,57 persen ke 2,75 persen). Ini boleh jadi menjadi pertanda bahwa di satu sisi pengendalian inflasi tidak cukup berhasil dan di sisi lain penyebab-penyebabnya tidak juga teratasi.

Sebab itu, dia meminta untuk memperhatikan pangan, khususnya beras, sebagai kontributor terbesar inflasi. Selain itu, bulan Puasa dan Lebaran masih berpotensi memberikan efek meningkatkan inflasi terlebih karena harga beras sampai saat ini masih cenderung tinggi. Agak beruntung, panen raya padi diperkirakan terjadi di bulan mendatang, namun belum pula tentu mampu menekan harga beras secara signifikan karena berhimpitan dengan Lebaran.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top