Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberdayaan Keluarga

Kurangi Paparan Anak-anak pada "Gadget"

Foto : Koran Jakarta/Teguh Raharjo

Diskusi Singkat - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil (tengah) mengajak orang tua untuk mengurangi paparan gadget pada anak-anak dalam diskusi singkat pada acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate Bandung, Kamis (4/7).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Anak-anak kini dianggap lebih dekat dengan gadget ketimbang orang tua. Paparan anak-anak pada gadget mesti dikurangi. Kekhawatiran ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggulirkan program untuk menghentikan bermain gadget pukul 18.00 hingga 21.00 setiap hari bagi anak-anak dan menggantinya dengan saling berbincang dengan orang tua.

"Ada empat konsep pendekatan keluarga yang bisa mulai dilakukan di rumah. Pendekatan tersebut yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, keluarga peduli dan berbagi," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) ke-31, di Lobi Museum Gedung Sate, Bandung, Kamis (4/7).

Atalia menjelaskan pentingnya mencintai keluarga dan melakukan perencanaan dalam membangun keluarga. Hal itu, salah satunya dengan menggelorakan konsep pendekatan keluarga.

"Keempat hal tersebut tentu mampu memberikan semangat pada kita untuk kembali pada keluarga, memberikan kualitas dan kuantitas pada keluarga kita," tambah istri gubenur Jawa Barat itu.

Atalia menambahkan sebagai mitra Pemprov Jabar, akan terus mendukung program pemerintah, khususnya terkait dengan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Sebab, bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera apabila keluarga memiliki ketahanan.

Banyak Program

Program-program yang sudah dilakukan oleh Pemprov Jabar saat ini cukup banyak, salah satunya adalah program 18-21. Program ini untuk membiasakan keluarga bebas gadget dan tanpa televisi.

"Jadi di antara pukul 18.00 hingga 21.00, kita bisa memberikan kualitas terbaik untuk keluarga dengan mengobrol, makan bersama, mengaji bersama, dan hal positif lainnya yang dapat dilakukan bersama keluarga," jelas Atalia.

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar, Inge Wahyuni, mengatakan dalam menjalankan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga, tindakan perventif untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan di keluarga harus menjadi atensi.

"Kalau kami lebih ingin menempatkan keluarga itu di dalam porsi preventif. Jadi nantinya dengan porsi preventif ini kalau ada masalah bisa lebih cepat diselesaikan dengan keluarga yang ikut terlibat," kata Inge. tgh/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top