Kuota Solar Subsidi Rawan Jebol
Dia mengatakan, setelah penyesuaian harga baru ini, subsidi pemerintah masih tetap ada. Karena itu, harga jual pertalite dan solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah dibandingkan harga kompetitor atau beberapa negara lain dengan spesifikasi sejenis.
Seperti diketahui, pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi pertalite menjadi 10 ribu rupiah per liter dari sebelumnya 7.650 rupiah per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB, sementara untuk solar naik menjadi 6.800 rupiah per liter dari 5.150 rupiah per liter. Selain itu, harga BBM nonsubsidi jenis pertamax naik menjadi 14.500 rupiah per liter dari 12.500 rupiah per liter.
Revisi Aturan
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, menegaskan, meskipun harga BBM subsidi telah dinaikkan, tetapi kuota solar atau kuota pertalite untuk 2022 tetap rawan jebol apabila hanya mengandalkan kenaikan harga saja.
Dia berpandangan, Perpres 191/2014 informasinya sedang direvisi, seharusnya revisi beleid tersebut diluncurkan bersamaan dengan pengumuman kenaikan harga BBM. "Mana Peraturan Presiden 191/2014 yang katanya sedang direvisi? Kenapa tidak diluncurkan bersamaan dengan pengumuman kenaikan harga BBM?" tanya Sofyano.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya