Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kunjungan Healing SHAKA Foundation & TRE Indonesia Di Cianjur

Foto : Istimewa

Relawan Shaka Foundation bersama korban gempa bumi Cianjur. SHAKA Foundation & TRE Indonesia berkoordinasi dengan Moeldoko Center yang juga merupakan Penasehat SHAKA Foundation, membawa metode Trauma and stress Releasing Exercise (TRE), team SHAKA Foundation & TRE Indonesia hadir di Kabupaten Cianjur selama 3 hari (6 - 8 Desember 2022) sebagai usaha untuk membantu para korban secara emosional dan menguatkan mental mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bencana gempa bumi sebesar 5,6 SR di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu adalah sebuah kejadian yang menimbulkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, bahkan kerabat dan anggota keluarga. Tentunya hal ini menimbulkan trauma serta tekanan mental tersendiri. Belum lagi para Relawan yang secara tak langsung ikut merasakan luka batin para warga," kata Founder Shaka Foundation dan Ketua Yayasan Hindra Gunawan siaran pers, di Jakarta, Kamis (8/12/2022) .

Hindra Gunawan mengatakan sebuah program pelatihan Trauma Healing bagi para korban Gempa Cianjur dan Relawan yang bertugas, berkoordinasi dengan Denny Andrian dari Moeldoko Center yang juga merupakan Penasehat SHAKA Foundation.

"Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Jabar Quick Response," ujarnya.

Menurut Hindra, SHAKA Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba asal Indonesia yang didirikan sejak tahun 2019 dengan tujuan utama untuk membantu tiap individu melepaskan stress akibat peristiwa traumatis, termasuk bencana alam.

"Maka, dengan membawa metode Trauma and stress Releasing Exercise (TRE), team SHAKA Foundation & TRE Indonesia hadir di Kabupaten Cianjur selama 3 hari (6 - 8 Desember 2022) sebagai usaha untuk membantu para korban secara emosional dan menguatkan mental mereka sehingga tiap individu dapat merasa lebih tenang, ikhlas, pasrah, dan dapat segera kembali bangkit untuk menghadapi hari-harinya dengan penuh semangat," jelasnya.

Dikatakan Hindra, TRE adalah sebuah teknik yang menggunakan kecerdasan tubuh dengan membiarkan tubuh bergetar. Getaran ini adalah cara tubuh untuk melepaskan stres, tekanan, ketegangan dan emosi yang terakumulasi berkepanjangan dalam tubuh manusia.

"Aman untuk dilakukan oleh anak kecil dan orang dewasa, metode self healing ini dapat dipraktekkan sendiri seumur hidup setelah mendapatkan 1x pelatihan dan pendampingan dari team TRE Indonesia yang hadir bersama SHAKA Foundation," ucapnya.

Selain itu, kata Indra, kunjungan ini memberikan kesan tersendiri bagi Hindra Gunawan, Founder TRE Indonesia & SHAKA Foundation. Para korban terlihat sangat guyub dan saling peduli satu sama lain.

"Mereka welcome sekali, sangat mudah diajak kerja sama dan bahkan Kepala Desa sendiri ikut turun membantu kami berinteraksi dengan para korban. Beberapa Relawan dan Ibu-Ibu di sini juga menemani kami dari pagi sampai sore untuk pindah dari satu tenda ke tenda lain dan memberikan pelatihan," paparnya.

Setidaknya 310 orang (termasuk anak-anak) mengikuti pelatihan TRE ini. Dampaknya pun bisa dirasakan langsung oleh para peserta. Setelah menjalani pelatihan, mereka terlihat lebih tenang dan bahagia, setelah sebelumnya rasa was-was akan ada gempa susulan tergambar jelas di wajah mereka.

"Banyak korban yang susah tidur karena merasakan hatinya tidak tenang. Hebatnya TRE, kita tidak perlu menceritakan masalah yang sedang kita alami atau tau apa sumber masalah yang bisa membuat kita stress. Tidak perlu nasehat juga. Hanya perlu dipicu dengan beberapa gerakan sederhana seperti senam, maka tubuh kita sendiri yang akan secara otomatis melakukan gerakan yang diperlukan untuk melepaskan trauma itu," tuturnya.

Hindra menambahkan Anak-anak di sini antusias sekali. Mereka bahkan tidak perlu tau apa yang terjadi, mereka have fun, bergembira dan banyak tertawa pada saat dan sesudah mengikuti pelatihan TRE, karena pelepasan trauma sudah terjadi pada saat tubuh mereka bergetar.

"Bahkan ketika kami kembali lagi ke tenda yang sama untuk membagikan TRE kepada yang belum sempat ikut sebelumnya, karena banyak korban juga yang sudah bekerja di sawah saat kedatangan kami tadi. Nah, anak-anak yang sudah ikut tadi mau ikut lagi untuk kedua kalinya, dan waktu kami tanya, kenapa mau ikut lagi, mereka bilang habis ikutan tadi rasanya enak, jadi mau ikut terus," paparnya.

Contohnya Ruby. Ia adalah seorang anak korban Gempa yang mengikuti pelatihan TRE. Di saat melakukan sesi TRE, otomatis tangannya menutupi telinga. Ketika selesai, ia baru bercerita bahwa sebelumnya ia takut mendengar suara teriakan orang. Dan sekarang Ruby kecil sudah tidak takut lagi apabila mendengar suara yang keras.

"Jadi kenapa mereka mau lagi? ini menunjukkan bahwa pelepasan trauma melalui TRE membuat mereka merasa nyaman, rileks, perasaan jadi lega dan tenang. Efek ini langsung mereka rasakan saat dan sesudah pelatihan. Pelatihan ini tanpa perlu nasihat dan ini sangat natural, murni dari tubuh sendiri berdasarkan kecerdasan tubuh yang dikaruniakan Tuhan kepada kita", sambung Hindra Gunawan.

Beberapa korban dan Relawan juga merasakan dampak yang luar biasa dari pelatihan ini. Mereka yang tadinya merasa sering sakit kepala, pusing, atau badannya pegal-pegal sudah merasa problem fisiknya berkurang. Kini mereka merasa bugar dan bisa tidur nyenyak hanya dengan mengikuti 1x latihan.

Kegiatan aksi sosial Kunjungan Healing seperti ini bukan baru saja dilakukan oleh SHAKA Foundation & TRE Indonesia. Sebelumnya, mereka juga melakukan kegiatan serupa ke di Lumanjang (Erupsi Gunung Semeru), Lombok (Gempa Lombok), dll.

Ditemukan oleh Dr. David Berceli, Ph.D. dan digiatkan di Indonesia oleh Founder TRE Indonesia Hindra Gunawan (dimana keduanya adalah pendiri SHAKA Foundation), TRE sudah tersebar di 78 negara dan sudah diikuti oleh lebih dari 18.000 orang peserta dari seluruh Indonesia.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top