Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

600 Barisan Relawan SAR di 15 Kecamatan, Kota Makassar Diterjunkan untuk Antisipasi Bencana

Foto : ANTARA/HO/Pemkot Makassar

Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin.

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melibatkan 600 Barisan Relawan SAR (Balasar) yang tersebar di 15 kecamatan untuk mengantisipasi bencana dan menciptakan kota tangguh atauresilient city.

Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin di Makassar, Jumat, mengatakan 600 Balasar itu adalah relawan-relawan terlatih yang siap diterjunkan jika terjadi suatu bencana di satu wilayah.

"Tenaga relawan BPBD itu terbatas dan salah satu solusinya adalah bersinergi dengan relawan-relawan SAR dan kemanusiaan lainnya yang tersebar di semua kecamatan," ujarnya.

Hendra mengatakan para relawan SAR itu bertindak sebagai perpanjangan tangan dari BPBD dalam menyebarkan kesiapsiagaan bencana di tengah-tengah masyarakat.

Dia menyatakan peningkatan berbagai kapasitas tersebut membawa Indeks Risiko Bencana Kota Makassar dalam sepuluh tahun terakhir menurun signifikan dan pada tahun 2024 berada di Skala Risiko Sedang (125,87).

"Dengan semua kemampuan itu dan kesiapsiagaan kita akhirnya dalam 10 tahun terakhir kita berhasil memperbaiki indeks risiko bencana kita dan sekarang sudah berada pada level sedang," katanya.

Ia menerangkan jika BPBD Kota Makassar telah mengambil serangkaian langkah strategis untuk memperkuat kapasitas Kota Makassar dalam menghadapi tantangan bencana.

Hal ini sejalan dengan salah satu program strategis Wali Kota MohRamdhan Pomanto untuk menjadikan Makassar sebagai Livable City dan Resilient City yang tangguh.

"Hal ini penting untuk memperkuat respons mereka dalam menghadapi bencana serta untuk memastikan efektivitas dalam melakukan tugas-tugas mitigasi dan pemulihan pasca-bencana di Kota Makassar," terangnya.

Hendra mengatakan BPBD juga telah mematangkan kajian risiko bencana, seperti menyiapkan peta rawan bencana dan pemasangan jalur evakuasi.

Bahkan BPBD juga telah memodernisasi peralatan dan peningkatan fungsi sarana serta prasarana untuk memperkuat respons bencana. Salah satunya, melalui War Room BPBD.

"Tim War Room menerima laporan langsung dari lapangan, mengkoordinasikan tanggap darurat, dan mengolah informasi tentang situasi bencana, dan terhubung dengancall center112 untuk respons cepat terhadap keadaan mendesak dari masyarakat," ucap Hendra.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top