
Senin, 03 Mar 2025, 20:59 WIB
Kultum Bisa Jadi Sarana Pembelajaran Selama Ramadan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti.
Foto: IstimewaAKARTA - Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang disiarkan selama bulan ramadan bisa menjadi sarana pembelajaran siswa. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, berharap, pembelajaran selama Ramadan bisa memperkaya sumber belajar peserta didik.
"Pembelajaran di bulan Ramadan, harapannya bisa menjadi sarana bagi para siswa untuk belajar dari lingkungan masyarakat dan media massa. Melalui media massa, siswa dapat melihat tayangan kultum," ujar Mendikdasmen, dalam acara Pak Menteri Menyapa! Pelajar Indonesia Hebat, secara daring, Minggu (2/3).
Dia menjelaskan, dengan istilah pembelajaran, ia berharap para siswa tetap menjalankan aktivitas belajar walaupun tidak berada di sekolah. Pembelajaran dapat dilakukan di rumah ibadah maupun kegiatan sosial di masyarakat.
“Semangat pembelajaran ini semoga dapat membentuk murid menjadi manusia hebat yang melakukan pembelajaran sepanjang hayat," jelasnya.
Mu'ti menerangkan, sesuai surat edaran yang dirilis, peserta didik sudah dapat memulai pembelajaran di rumah sejak 27 Februari. Peserta didik baru masuk kembali di tanggal 6 Maret 2025.
Dia melanjutkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri, pembelajaran di rumah mulai di 26 Maret 2025. Dia mengajak para siswa melakukan ibadah intelektual selama pembelajaran di Bulan Ramadan.
“Ramadan ini kita banyak mendapatkan kesempatan untuk melakukan ibadah intelektual, karena sejatinya menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah,” katanya.
Mu'ti mengungkapkan, meski dalam momen puasa, siswa mesti tetap fokus dalam pembelajaran. Dia menyarankan siswa senantiasa menjaga kesehatan dengan menjaga asupan makanan, tidur cukup, memperbanyak minum air putih, dan olahraga rutin secukupnya.
Dia mengajak seluruh siswa untuk mengambil hikmah dari setiap pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran selama Ramadan harus bermakna, mulai dari belajar di rumah maupun di masyarakat.
"Lakukan 7 Kebiasaaan Anak Indonesia Hebat, semoga anak-anak Indonesia menjadi generasi Indonesia yang hebat dan bermartabat,” terangnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB