Kuliner Ditetapkan Produk Wisata Unggulan

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan wisata kuliner sebagai salah satu produk pariwisata unggulan dan paling mudah didorong untuk melangkah cepat go international.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata (Deputi BPIKP) Kemenpar, Rizky Handayani Mustafa mengatakan industri jasa ini telah didukung infrastruktur yang memadai, antara lain; memiliki national food dan destinasi wisata kuliner, serta banyak pelaku bisnis kuliner yang sudah menyebar ke mancanegara atau menjadi restoran diaspora Indonesia.

"Dalam upaya mendorong industri kuliner Indonesia agar cepat go international, Kemenpar menetapkan program quick wins, diantaranya menetapkan Ubud Bali sebagai destinasi gastronomi berstandar UNWTO dan mem-branding 100 restoran diaspora Indonesia yang tersebar di mancanegara," kata Rizky di Jakarta, Kamis (24/5) malam.

Dia menambahkan salah satu tugas dan fungsi kedeputiannya adalah memfasilitas masyarakat (komunitas) untuk mengembangkan diri di bidang pariwisata, seperti yang dilakukan Komunitas Mata Air yang dipimpin Fransisca Callista dalam merevitalisasi desa dengan menggembangkan kuliner tradisional serta industri kreatifnya melalui Pasar Papringan, di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Menurut Rizky, saat ini, Kemenpar menetapkan lima destinasi wisata kuliner unggulan meliputi Bali, Bandung, dan Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang). Ke depan, diharapkan banyak bermunculan kreativitas masyarakat desa mengembangkan pasar kuliner khas daerah.

mza/E-10