Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infastruktur Perhubungan

Kubutambahan Jadi Lokasi Proyek Bandara Bali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Perhubungan Udara dan Pemerintah Provinsi Bali akhirnya menetapkan lahan seluas 420 ha di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng sebagai lokasi pembangunan bandara di Bali utara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan Izin Penetapan Lokasi (Penlok) Bandara akan segera diterbitkan sehingga proyek yang sejak bertahun-tahun menjadi wacana dipastikan dapat terealisasikan. Rencananya, pembangunan proyek bandara di Buleleng ini bakal dimulai pada 2019.

"Lokasi tanah di Kubutambahan merupakan tanah milik desa adat dan sudah mendapat persetujuan dari para kelian desa untuk pembangunan proyek bandara. Saya menyerahkan soal pembelian tanah kepada pemerintah daerah. Bandara diharapkan tuntas dibangun pada 2023 dan bisa segera beroperasi pada 2024," kata Budi dalam siaran persnya saat kunjungan lokasi pembangunan di Buleleng, Bali, Minggu (30/12).

Dia menambahkan pihaknya akan memastikan proses bidding atau tender proyek pembangunan bandara ini bakal transparan. Meskipun belum memastikan pembangunan bandara di Desa Kubutambahan, Budi menyebut desa tersebut lebih disukai dibandingkan daerah lainnya.

"Kalau dari segi teknis satu bagaimana kemudahan dari pengadaan tanah. Tadi dijelaskan Pak Gubernur bahwa ini tanah adat milik desa itu adalah suatu kewenangan gubernur untuk membicarakannya dengan desa bersama bupati. Pemerintah nanti akan menginisiasi proyek ini sebagai proyek kerja sama pemerintah dengan swasta atau KPBU," paparnya.

Hasil Kajian

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan sebelumnya terdapat tiga pilihan lokasi rencana bandara, yaitu di Gerogak, Celukan Bawang dan Kubutambahan di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan kajian teknis, Kubutambahan merupakan lokasi yang tepat.

"Berdasarkan kajian bersama, daerah Kubutambahan merupakan lokasi yang tepat untuk dijadikan Bandar Udara baru. Selain itu kontur dan keindahan alamnya pun menjadi nilai tambah, sehingga diharapkan mendongkrak pariwisata baru," katanya.

Dijelaskannya, berdasarkan rencana rancangan bandara, runway atau landasan pacu akan dibangun secara bertahap, pada tahap pertama seluas 2.700 m x 45 m dan akan diperpanjang hingga 3.600 m x 45 m. Untuk tahap pertama pesawat yang dapat mendarat jenis Boeing 737 Max 8. Dimensi Apron 543 m x 100 m, dengan total Parking Stand bisa mencapai 14 Pesawat. mza/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top