Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Udara l Lima Kota di Asia Tenggara Sepakat Turunkan Atasi Perubahan Iklim

Kualitas Udara Memburuk, Warga Layangkan Gugatan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Greenpeace Indonesia menilai kualitas udara di Jakarta terus memburuk akibat polusi yang berasal dari berbagai sumber pencemar.

JAKARTA - Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semensta (Ibu Kota) akan menggugat institusi pemerintah, termasuk DKI Jakarta, terkait udara yang buruk .

"Persiapannya bisa dikatakan sudah 90 persen. Karena ini melibatkan banyak orang, sekitar 40-50 calon penggugat," kata pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Ayu Eza Tiara, di Jakarta, Selasa (18/6).

Ibu Kota berencana melayangkan gugatan warga negara (Citizen Law Suit/CLS) guna menuntut hak untuk menikmati udara bersih.

Mereka akan melayangkan gugatan kepada tujuh tergugat, yakni Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten.

Penyampaian gugatan itu melibatkan lintas profesi, mulai dari pengojek, mahasiswa, peneliti, dosen, pengusaha, hingga advokat.

Ayu menjelaskan persiapan untuk penyampaian gugatan saat ini sampai pada tahap melengkapi keperluan administrasi.

Persiapan, menurut dia, sudah dilakukan secara matang, termasuk dengan mengadakan pertemuan berkala dengan para calon penggugat.

Ia tidak ingin keterlibatan warga dalam aksi itu sekadar formalitas. "Dari pembukaan pos pengaduan gugatan yang kami buka, ada 40 orang (calon penggugat). Kami seleksi lagi, yakinkan, apakah bersedia atau tidak? Jadi 37 orang. Kami seleksi lagi, jadi 28 orang," katanya.

Ditambah dengan 20 orang dari berbagai latar belakang yang memiliki kesadaran lingkungan dan bersedia menyampaikan gugatan, ia mengatakan, sementara ada 48 orang yang akan ikut mengajukan gugatan.

Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu membenarkan kualitas udara di Jakarta terus memburuk akibat polusi yang berasal dari berbagai sumber pencemar.

"Selain transportasi, ada sumber-sumber lain potensi polusi udara. Misalnya, pembakaran sampah yang tertangkap citra satelit. Memang sudah bukan di wilayah Jakarta, tetapi asapnya bisa kemana-mana," katanya.

Gas Rumah Kaca

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim berhasil menurunkan gas rumah kaca (GRK) hingga 22 persen.

"Jakarta termasuk di dalam kota dengan komitmen untuk menurunkan exhouse gas emition sebesar 30 persen. Saat ini, kita sudah mencapai 22 persen. Padahal 30 persen itu ditahun 2030, sekarang masih 2019 jadi kita masih ada 11 tahun, tapi kita sudah mencapai 22 persen. Artinya, kita melakukan dengan baik," ujar Anies

Dalam kesempatan ini, Jakarta bersama empat kota lainnya di Asia Tenggara, yakni Hanoi (Vietnam), Ho Chi Minh (Vietnam), Kuala Lumpur (Malaysia) dan Quezon City (Filipina) mengumumkan komitmen bersama untuk memenuhi Perjanjian Paris dalam melakukan aksi perubahan iklim.

Kelima kota ini bergabung bersama lebih dari 70 kota lainnya di bawah naungan C40 meluncurkan secara resmi Program C40 Climate Action Planning untuk Kawasan Asia Tenggara.

"Kesempatan ini merupakan kebanggaan bagi saya dan DKI Jakarta untuk menjadi tuan rumah dari kegiatan penting ini. C40 Climate Action Planning Programme yang dilaksanakan di Jakarta hari ini sampai dengan esok hari," ungkap Anies. pin/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top