Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Udara

Kualitas Udara Jakarta Diklaim Masih Baik

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Uji Emisi I Sejumlah kendaran mengikuti uji emisi kendaraan bermotor di kawasan Jalan RS Fatmawati, Jakarta, Kamis (27/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kualitas udara Jakarta masih memenuhi baku mutu, yakni mencapai 87 persen. Sedangkan hari yang melampaui baku mutu hanya 13 persen. Data AirVisual yang menyatakan tingkat polusi udara Jakarta terburuk tidak selalu benar.

"Hal ini dilihat dari data pengukuran dalam waktu yang lebih panjang, yaitu periode Januari sampai Juni 2019. data AirVisual yang menyatakan tingkat polusi udara Jakarta terburuk di dunia pada Selasa pagi (25/6) tidak sepenuh tepat," ujar Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, di Jakarta, Kamis (27/6).

Menurutnya, regulasi yang berlaku di Indonesia menggunakan 5 jenis parameter pengukuran indeks kualitas udara, yaitu PM 10, SO2, CO, O3, dan NO2 yang dipantau selama 24 jam.

"Indeks Kualitas Udara di Indonesia belum mengunakan parameter PM 2.5, namun nilai konsentrasi PM 2.5 sudah diatur sebesar 65 ug/m3 per 24 jam. Standar ini sedikit lebih tinggi dari standar US EPA sebesar 40 ug/m3," kata Andono.

Pihaknya mengklaim, telah memiliki data pembanding berdasarkan pemantauan dari Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) milik pemerintah yang tersebar di wilayah Jakarta, yaitu di Bundaran HI, Kelapa Gading, dan Jagakarsa. Pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2019, ISPU DKI Jakarta dalam kategori Sedang di seluruh Ibu Kota.

Berdasarkan data hasil pengukuran parameter PM 2.5 pada hari Selasa 25 Juni 2019 jam 08.00 WIB, di SPKU DKI1 (Bundaran HI) konsentrasinya sebesar 94,22 ug/m3, DKI2 (Kelapa Gading) sebesar 103,81 ug/m3, dan DKI3 (Jagakarsa) sebesar 112,86 ug/m3.

"Di lokasi pemantauan SPKU milik DKI hasil pengukurannya tidak setinggi data Airvisual, sehingga tidak dapat dikatakan seluruh wilayah Jakarta kualitas udaranya buruk sepanjang waktu," kata Andono.

Sebelumnya, AirVisual sebelumnya merilis data, bahwa pada Selasa tanggal 25 Juni 2019 pukul 08.00 WIB nilai Air Quality Index (AQI) Jakarta adalah 240 dengan konsentrasi PM 2.5 sebesar 189.9 ug/m3 atau berada pada kategori Sangat Tidak Sehat (Very Unhealthy) yang berlaku pada jam dan lokasi pengukuran tersebut. Parameter ini mengacu pada US AQI (United States Air Quality Index) level, di mana perhitungan nilai AQI tersebut menggunakan baku mutu parameter PM 2.5 US EPA sebesar 40 ug/m3.

Baca Juga :
Lampu Penyeberangan

Diakuinya, sumber pencemar udara parameter PM 2.5 di DKI Jakarta didominasi sektor transportasi darat, industri, dan debu akibat giatnya proyek pembangunan fisik. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top