Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran Hutan

Kualitas Udara di Riau Makin Parah

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sukisno

A   A   A   Pengaturan Font

PEKANBARU - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), meliputi Kabupaten Pelalawan, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru di Provinsi Riau. Selimut kabut asap akibat karhutla telah menurunkan kualitas udara dan memperpendek jarak pandang di ketiga daerah itu.

"Jarak pandang Kota Pekanbaru pada pagi pukul 09.00 WIB terpantau empat kilometer. Di Pelalawan jarak pandang juga empat kilometer. Sementara jarak pandang di Kota Dumai masih dalam kisaran lima kilometer. Ini karena masih ada asap," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sukisno, di Pekanbaru, Jumat (2/8).

Sukisno mengatakan curah hujan yang sangat rendah membuat Riau sangat rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan. "Secara umum Riau dalam kondisi kering, sampai sekarang sudah 22 hari hari tanpa hujan," katanya.

Bukan Urusan Pusat

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, meminta kepala daerah di Provinsi Riau untuk punya kemauan keras dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang kini terus meluas.

"Harus ada kemauan keras dari pejabat daerah untuk turun ke masyarakat. Kalau perlu tidur di lapangan," kata Doni pada rapat evaluasi penanganan Karhutla Riau, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat. Doni menegaskan urusan karhutla yang sudah bertahun-tahun terjadi di Riau bukan urusan pemerintah pusat semata.

Ia mengatakan BNPB sudah mengerahkan sampai 18 pesawat untuk membantu penanganan karhutla di provinsi-provinsi yang rawan. Ia meminta kepala daerah harus lebih rajin turun ke desa-desa rawan karhutla.

Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top