Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Keempat Dunia
Warga berfoto dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut di Skywalk Senayan Park, Jakarta, Rabu (30/3/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya fenomena langit di DKI Jakarta yang tampak berkabut merupakan akibat dari polusi seiring dengan peningkatan aktivitas kendaraan.
Kualitas udara di DKI Jakarta pada Kamis (31/3) terburuk keempat di dunia. Faktor kembali macet dan pelonggaran PPKM diklaim sebagai penyebabnya.
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui bahwa ada kemungkinan Jakarta kembali macet karena adanya banyaknya pelonggaran terkait terkendalinya pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
"Dan ini bisa menjadi salah satu penyebab kualitas udara di Jakarta masuk ke dalam kategori terburuk ke-4 di dunia per Kamis ini," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/3) malam.
Meski demikian, Riza menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan data untuk mengetahui penyebab pastinya mengapa kualitas udara di Jakarta menjadi buruk, juga seperti apakah keabsahan data tersebut. "Nanti kita cek sesungguhnya, apa data tersebut bisa diyakini kebenarannya. Kita akan cek ya," ucap Riza.
Berdasarkan laman web IQAir, Kamis, pada pukul 13.28 WIB, indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta berada di level 166 AQI US. "Indeks AQI langsung tidak sehat," demikian keterangan di situs IQAir.
Konsentrasi PM 2,5 di udara Jakarta Kamis kemarin 17 kali di atas panduan udara tahunan WHO.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya