Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Lingkungan I Penanaman Pohon Tidak Berdampak Signifikan Kurangi Polutan

Kualitas Udara di Jabodetabek Belum Membaik

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

"Di masyarakat Jabodebek terjadi mispersepsi bahwa udara pagi lebih baik dibanding waktu lain. Mungkin karena dianggap udara masih terasa sejuk, kondisi lalu lintas masih sepi, dan minim polusi udara. Tak mengherankan bila animo masyarakat berolah raga besar pada pagi hari (sekitar jam 05.00-09.0), termasuk saat pandemi Covid-19. Padahal berdasarkan hasil riset Nafas sepanjang 2021 menunjukkan, AQI Jabotabek pada pagi hari antara jam 04.00-09.00 masih cukup tinggi sekitar 100-160, yang menunjukkan kualitas udara relatif tidak baik. Ini artinya, pagi hari bukan waktu terbaik untuk berolahraga," katanya.

Sementara itu, Data Scientist dari Nafas, Prabu Setyaji mengatakan bahwa bagi seseorang yang berumur antara 35-45 tahun yang berolahraga pada pagi hari saat kadar PM2.5 > 26 µ/m3 justru berbahaya karena berisiko menimbulkan penyakit jantung. Sebagai catatan, ambang batas aman menurut WHO (2021) adalah PM2.5 = 5 µ/m3. Hal ini Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen.

"Kualitas udara paling baik di Jabotabek terjadi pada jam 14.00. Kualitas udara semakin membaik ketika terjadi hujan besar yang disertai angin kencang hingga ekstrim," katanya.

Salah Kaprah
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top