Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

KTT G20 Tak Hasilkan Kesepakatan AS-Tiongkok

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Seiring makin panasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, pengamat pasar dari JP Morgan dan Morgan Stanley memperkirakan kesepakatan dagang antara kedua kubu tidak akan tercapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Jepang bulan ini.

Sebelumnya, pasar berharap KTT G-20 yang akan dihadiri oleh Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, akan menghasilkan kesepakatan dari hasil negosiasi perdagangan. Namun, pada konferensi pers Minggu (2/6), Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Shouwen, tidak mengonfirmasi apakah Trump dan Xi akan benar-benar bertemu pada forum tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa Tiongkok akan mengirimkan perwakilan ke pertemuan di Jepang itu. Pengamat dari JP Morgan dan Morgan Stanley mengatakan retorika dari kedua belah pihak dalam beberapa pekan terakhir semakin memburuk ke titik tidak mungkin akan ada kesepakatan, setidaknya dalam jangka pendek.

"Jika Anda melihat posisi di kedua sisi, Anda melihat pengurangan signifikan dalam derajat kebebasan, komentar dari pihak Tiongkok untuk poin-poin spesifik, dalam pranegosiasi yang harus dipenuhi," kata Kepala Riset Ekuitas untuk Asia di JP Morgan, James Sullivan, kepada CNBC, Senin (3/6).

"Jika Anda melihat dari sisi AS, nada yang sangat, sangat hawkish, tidak hanya dari Presiden tetapi di seluruh pemerintahan. Saya pikir itu membuat sangat sulit untuk melihat kesepakatan dalam jangka pendek," imbuh dia.

Saling Balas

Ahli strategi emerging market Morgan Stanley, Jonathan Garner, memperkuat komentar itu. "Sepertinya tidak ada kesepakatan daripada kesepakatan yang sudah ada," kata dia.

Bulan lalu, Trump mengumumkan kenaikan tarif impor dari 10 menjadi 25 persen bagi barang Tiongkok senilai 200 miliar dollar AS. Amerika juga mulai mendata jenis barang Tiongkok lainnya untuk dikenakan tarif senilai 300 miliar dollar AS. Selain itu, AS telah memasukkan raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, dalam daftar hitam perusahaan yang dilarang membeli produk teknologi dari perusahaan AS.

Tiongkok lalu membalas tindakan AS dengan tarif masuk yang tinggi. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Zhang Hanhui, pekan lalu mengatakan tindakan provokasi perang dagang sama dengan terorisme ekonomi secara terang-terangan.

SB/WP

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top