Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I KTT Korsel dan Korut akan Dilaksanakan di Pyongyang

KTT Dua Korea Digelar SeptemberJho Low

Foto : AFP/Hong Geum-pyo

Pertemuan di Panmunjom l Menteri Unifikasi Korsel, Cho Myoung-gyun (kedua dari kanan) berjabat tangan dengan pemimpin delegasi Korut, Ri Son-gwon (kedua dari kiri) pada akhir pertemuan di Panmunjom, Senin (13/8). Dalam pertemuan di Panmunjom ini, masing-masing delegasi sepakat untuk menggelar KTT di Pyongyang pada September mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

Delegasi petinggi dari Korsel dan Korut kembali menggelar pertemuan di Panmunjom pada Senin (13/8), dan mereka sepakat untuk menggelar KTT di Pyongyang pada September mendatang.

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) sepakat untuk menggelar konferensi tingkat tinggi di Pyongyang pada September. Kesepakatan ini tercetus setelah para petinggi dari dua negara itu melakukan pertemuan di zona demiliterisasi di Desa Panmunjom pada Senin (13/8).

"Dua pihak yang melakukan pertemuan setuju untuk menggelar KTT Selatan-Utara di Pyongyang seperti telah direncanakan," demikian pernyataan bersama Korsel-Korut, Senin.

Dalam pernyataan bersama itu belum diungkapkan kapan akan dilaksanakannya KTT Selatan-Utara.

Menurut pemimpin delegasi Korut, Ri Son-gwon, menyatakan pertemuan di Panmunjom berjalan amat lancar dan tanggal pasti KTT telah ditetapkan, namun sengaja tak diberitahukan pada awak media. "Kami ada dalam era keterbukaan dimana kami akan terus mengutamakan kerja sama dari pada saling berseteru," kata Ri.

Sementara itu kantor Kepresidenan Korsel menyatakan kemungkinan KTT Selatan-Utara akan digelar setelah peringatan 70 tahun berdirinya Korut pada 9 September mendatang. "KTT sulit dilaksanakan pada awal September dan kemungkinan digelar setelah 10 September," kata Kim Eui-kyeom, juru bicara Presiden Moon Jae-in.

Jika terlaksana, maka Presiden Moon, akan jadi pemimpin Korsel berikutnya yang berhasil menjejakkan kaki di Pyongyang setelah lebih dari satu dekade.

Presiden Korsel pertama yang pernah pergi ke Pyongyang adalah Kim Dae-jung, yang bertemu dengan pemimpin Korut saat itu yaitu Kim Jong-il pada 2000. Presiden Korsel berikutnya yang juga berhasil bertemu dengan Kim Jong-il yaitu Roh Moo-hyun, pada 2007.

Akhiri Kebuntuan

Inisiatif pertemuan di Panmunjom diajukan Pyongyang pekan lalu setelah AS terus menekan diberlakukannya sanksi internasional terhadap Korut.

Walau terjadi peningkatan hubungan bilateral, sanksi internasional terhadap Korut yang telah mengembangkan program nuklir dan misil balistik, telah menghalangi kerja sama ekonomi antara dua Korea. Sanksi internasional tetap diberlakukan karena progres denuklirisasi oleh Pyongyang berjalan amat lambat.

Menyikapi bakal dilaksanakannya KTT Selatan-Utara di Pyongyang, analis dari Asan Institute of Policy Studies bernama Go Myong-hyun menyatakan bahwa KTT itu dijadikan Korut sebagai strategi untuk mengakhiri kebuntuan perundingan dengan Amerika Serikat (AS).
"Namun bagi Korsel, Presiden Moon ingin memperbaiki hubungan antar-Korea dan hal itu akan sulit dilaksanakan tanpa ada kemajuan dari perundingan antara AS dan Korut," kata Go.

Sejumlah pakar sebelumnya menyatakan Presiden Moon akan berperan sebagai mediator antara Korut dan AS.

Selain memiliki tugas sebagai mediator untuk mengakhiri kebuntuan perundingan AS-Korut, Presiden Moon juga mengemban misi untuk mengakhiri konflik antara Korsel dan Korut. Dalam KTT April lalu, Moon dan Kim sepakat untuk menyatakan diakhirinya Perang Korea 1950-1953 yang sebelumnya berakhir dengan gencatan senjata dan kini akan diakhiri dengan ditandatanganinya kesepakatan damai, dan targetnya kesepakatan damai itu sudah harus rampung pada pengujung tahun ini.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top