Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup

KTT Aksi Iklim Global Gaungkan Bisnis Energi Hijau

Foto : AFP/JOSH EDELSON

Pidato Al Gore l Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, saat menyampaikan pidato pada pertemuan KTT Aksi Iklim bertema “Cities4Climate: The Future Is Us” di Balai Kota San Francisco, California, Kamis (13/9). Dalam pidatonya dia mengatakan investasi di bisnis energi bersih sudah seharusnya dilakukan.

A   A   A   Pengaturan Font

SAN FRANCISCO - Pebisnis, pejabat pemerintahan, hingga pakar lingkungan, menyuarakan dan mendorong bisnis energi hijau mulai dilakukan untuk menekan emisi dan peningkatan suhu bumi di bawah dua derajat Celsius di 2030. Seruan itu berkumandang dalam Global Climate Action Summit (GCAS) 2018 yang digelar di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (13/9).

"Jika berbicara keadilan iklim, harus menyertakan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, di negara-negara miskin dan berkembang yang paling parah terkena dampak perubahan iklim," kata Direktur Eksekutif Oxfam Internasional, Winnie Byanyima, dalam satu sesi di GCAS 2018.

Byanyima menegaskan sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan yang berada di negara-negara kaya dan atau maju mengikuti jejak kepemimpinan Tiongkok, India dan Afrika Selatan, yang beralih menggunakan energi bersih dan meninggalkan batu bara.

"Keadilan iklim, juga harus memperhitungkan orang-orang seperti ayah saya yang merupakan petani di Uganda, yang jika dihitung butuh ribuan tahun untuk mengeluarkan emisi yang sama besarnya dengan negara-negara maju," imbuh Byanyima.

Ia memaparakan bahwa dengan mengeluarkan satu dollar AS untuk membakar batu bara sama saja mengeluarkan 10 dollar AS bagi biaya menanggulangi kerusakan lingkungan. Karenanya, dirinya mendesak penggunaan model bisnis baru yang memperhitungkan perubahan iklim, yang peduli dengan perempuan dan anak-anak yang akan lebih besar menderita akibat perubahan iklim.

Sementara itu gubernur dari Negara Bagian New Jersey, Philip Murphy, pada sesi yang sama mengatakan tren penggunaan energi dalam 100 tahun ke depan sudah jelas harus berubah, dan itu dimulai dari sekarang.

Dalam realita, keputusan politik tentu akan selalu lebih berat ke arah mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, Murphy meyakinkan bahwa bisnis energi bersih akan mampu membuka lapangan kerja baru dan menghadirkan keuntungan besar.

"Dan pada saat bersamaan, masyarakat akan bisa menghirup udara bersih dan menciptakan kualitas hidup baru dengan menutup bisnis batu bara dan bahan bakar fosil selamanya," ucap Murphy.

Berbagai komitmen penggunaan energi bersih dan pengurangan emisi gas rumah kaca, juga disuarakan oleh Menteri Lingkungan Belanda, Stientje van Veldhoven, Presiden Ningxia Baofeng Energy Group, Dang Yangbao, hingga Perwakilan Khusus Urusan Perubahan Iklim Republik Rakyat Tiongkok, Xie Zhenhua, dalam GCAS 2018 yang digelar di San Francisco pada 13 hingga 14 September 2018.

Sebelumnya dalam pertemuan bertema "Cities4Climate: The Future Is Us" di Balai Kota San Francisco, mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, mengatakan investasi di bisnis energi bersih sudah seharusnya dilakukan tanpa ada kekhawatiran.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top