Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak El Nino - Sebanyak 3.000 Desa Terdampak Kekeringan

Krisis Air Bersih Tangerang Meluas

Foto : Antara

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Bencana kekeringan di Kabupaten Tangerang terus meluas. Kalau sebelumnya di satu desa sekitar 100 KK, sekarang mencapai 200 KK yang krisis air bersih, sedangkan jumlah wilayah yang kekeringan mencapai 12 kecamatan.

Demikian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Senin (2/10). Dia menyebutkan bahwa masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di 12 kecamatan terus meluas seiring dengan musim kemarau panjang sebagai dampak El Nino.

Menurut dia, berdasarkan data dari 12 wilayah kecamatan yang sudah mengalami krisis air bersih itu, dalam satu desanya di lingkup kecamatan sampai 200 kepala keluarga (KK). Sehingga, jika ditotal secara keseluruhan, warga yang terdampak mencapai 2.000 sampai 3.000 KK.

"Itu terlihat dari peningkatan permintaan air bersih secara intens per harinya ke BPBD. Dalam satu hari itu kita bisa kirim 10 tangki air ke warga," ujarnya.

Dia menyatakan kondisi kemarau dan kekeringan akibat fenomena EL Nino ini menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berlangsung September-November 2023.

BPBD Kabupaten Tangerang, kata dia, mengoptimalkan pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan tersebut. "Kita sekarang tetap laksanakan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang. Kita dibantu PDAM, PMI, dan instansi terkait lainnya," katanya.

Ujat mengungkapkan untuk wilayah yang saat ini menjadi perhatian lebih dalam kekurangan air bersih, yakni Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, dan Pakuhaji. Dia juga menambahkan, seiring meluasnya daerah yang terdampak kekeringan tersebut maka BPBD akan memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan.

Diperpanjang

Melihat kondisi tersebut, Ujat menandaskan akan memperpanjang masa status darurat bencana kekeringan seiring kondisi krisis air bersih terus meluas.

"Iya, nanti kita rencana mau perpanjang, tapi nunggu surat dari Pj Bupati Tangerang dulu untuk bisa diperpanjang itu," jelasnya.

Ujat mengungkapkan perpanjangan status ini berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi serta penanganan kekeringan dengan mengamati beberapa elemen indikator, di antaranya peningkatan jumlah jiwa serta luas lahan pertanian terdampak bencana.

Selain itu dalam hal kedaruratan ini juga dilihat dari hasil peningkatan pendistribusian air bersih kepada masyarakat terlambat bencana, ditambah faktor potensi kenaikan harga bahan pokok sebagai dampak kekeringan masuk dalam perhitungan status tanggap darurat.

"Rencana perpanjangan ini kita akan berlakukan selama 14 hari ke depan di bulan Oktober 2023," katanya.

Untuk Kota Tangerang, warga diminta merespons potensi bencana kekeringan. Respons khususnya diminta dari ASN.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top