Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa Timur

Kremlin, Kompleks Benteng Pertahanan Russia

Foto : afp/ Natalia KOLESNIKOVA
A   A   A   Pengaturan Font

Kremlin adalah kompleks benteng yang terletak di pusat Kota Moskwa, Russia, yang terdiri dari menara, tembok tinggi, istana, dan katedral. Mulai dibangun pada awal abad ke-12, bangunan ini menjadi landmark paling terkenal di Russia.

Kremlin memainkan peran penting dalam sejarah Russia sebagai pusat utama pemerintahan dan keluarga Kerajaan Russia. Dibangun di Bukit Borovitsky dan dikelilingi oleh Lapangan Merah, Sungai Moskva, dan Taman Alexander, Kremlin tersembunyi di balik tembok tinggi dan tersebar di lahan seluas 28 hektare.

World History menyebut dinding batu merah, putih dan warna-warna lainnya menjadi pengingat akan kemegahan Russia dengan kekayaan marmernya. "Tembok-temboknya menjadi saksi bisu bagi sejarah panjang Russia, seperti penobatan raja, pemakaman, eksekusi, dan intrik politik," tulis World History.

Sepanjang sejarah, Kremlin telah mengalami pembakaran, kehancuran, dibangun kembali berkali-kali. Sejarah Kremlin dapat dibagi menjadi tiga periode waktu utama yaitu pertama Kremlin yang dibangun atas kayu asli, Kremlin Renaisans, dan Kremlin modern.

Kremlin pertama dibangun pada 1156, pada masa pemerintahan Pangeran Yuri Dolgoruky (yang hidup antara 1099-1157 Masehi). Kremlin pertama ini dikelilingi oleh parit perlindungan sedalam 5 meter. Bangunannya berdinding dari kayu ek dan memiliki luas bangunan mencapai 3 hektare.

Pangeran Ivan Danilovich Kalita (Ivan I dari Moskwa, memerintah 1325-1340) yang adalah penguasa penting pertama Moskwa, lalu melakukan perubahan besar pada Kremlin. Ia pun menggunakan kekayaannya untuk mengubah Moskwa menjadi kota besar dan juga mengganti tembok Kremlin dengan kayu ek keras dengan menara setinggi 13 meter dan gerbang yang kokoh.

Kremlin saat itu berfungsi seperti kota kecil dan menjadi pusat politik dan ekonomi Moskwa. Meskipun Kremlin semakin besar dan megah, bangunan initetap merupakan benteng yang sebagian besar terbuat dari kayu dan kemudian temboknya tidak mampu bertahan lama dan akhirnya rusak.

Pangeran Dmitry Donskoi (memerintah 1359-1389), cucu Ivan I, kemudian menghancurkan Kremlin untuk dibangun kembali. Ia memerintah untuk mengganti tembok dan menara kayu dengan batu putih pada 1367. Tembok baru dibangun di luar tembok lama, sehingga menambah ukuran benteng. Parit baru digali, tembok ditingkatkan hingga setinggi 7 meter, benteng dipasang, dan artileri ditempatkan di benteng tersebut.

Kremlin baru selesai dibangun pada 1368 dan tak lama kemudian menghadapi invasi tentara Lithuania di bawah kepemimpinan Pangeran Algirdas (memerintah 1345-1377). Pengepungan pertama hanya berlangsung tiga hari, dan tentara Lithuania kewalahan karena struktur Kremlin yang megah.

Mereka kembali pada 1370 tetapi sekali lagi gagal menembus tembok Kremlin. Namun, mereka berhasil membakar sebagian kota di luar Kremlin. Serangan kedua ini dengan cepat berakhir dengan gencatan senjata dan Kremlin sekali lagi terhindar dari kerusakan yang nyata.

Pada 1382, Kremlin menghadapi ancaman nyata pertamanya dari gerombolan dari Mongol dan Khan Tokhtamysh (memerintah 1379-1380). Pangeran Dmitry melarikan diri dari Moskwa saat gerombolan itu mendekat. Namun Kremlin berhasil bertahan dalam pengepungan selama tiga hari.

Pada akhirnya, jatuhnya Kremlin adalah akibat tipu daya. Para pangeran Suzdal dari Kerajaan Vladimir-Suzdal telah memihak Khan Tokhtamysh dan gerobolan dari Mongol. Mereka meyakinkan orang-orang di Kremlin bahwa gerombolan dari Mongol hanya mengincar Dmitry dan bukan rakyat Moskwa.

Percaya akan kebohongan ini, gerbang Kremlin dibuka dan gerombolan dari Mongol pun menyerang. Mereka menjarah dan membakar Kremlin serta membunuh atau memperbudak ribuan orang.

Dmitry lalu kembali ke Kremlin, memperluas tembok dan pertahanannya, dan membangun kembali bangunan dari batu.

Pembangunan Kembali

Pada abad ke-15, banyak bangunan yang ditemukan di Kremlin telah rusak. Kebakaran, gempa bumi, dan bencana alam lainnya telah berdampak buruk pada struktur bangunan sehingga tidak tahan lama.

Pada masa pemerintahannya, Ivan III (Ivan Agung, memerintah 1462-1505) melaksanakan proyek besar untuk membangun kembali Kremlin. Ia ingin Moskwa mewakili kekuatan Russia, sebuah kota yang disebut sebagai 'Roma Ketiga,' setelah Roma dan ibu kota Romawi timur di Konstantinopel.

Selama Renaisans, bakat arsitek Italia dikagumi secara luas di seluruh Eropa, dan pada 1474, Ivan III mengirim sekelompok perwakilan ke Italia untuk mempekerjakan seorang arsitek Italia.

Ridolfo Fioravanti, seorang arsitek, insinyur, dan ahli benteng militer dari Bologna, dibawa kembali ke Moskwa. Bakatnya sangat diminati, namun Ridolfo memutuskan bahwa Moskwa akan menjadi tempat terbaik untuk memamerkan karyanya secara maksimal.

Fioravanti memerintahkan agar batu bata digunakan di Kremlin untuk memperkuat struktur batu kapur yang sudah ada dan memperkenalkan penggunaan sekop logam dan sistem katrol kepada para pembangun.

Karya Fioravanti yang paling terkenal adalah Katedral Dormition, yang ditahbiskan pada 1479 dan dianggap sebagai salah satu katedral paling suci di Moskwa. Setelah kematian Fioravanti, lebih banyak arsitek dan insinyur didatangkan dari Italia.

Namun Ivan III meninggal tiga tahun sebelum selesai dibangun dan tidak pernah melihat hasil akhirnya, yaitu bangunan batu bata merah dan putih yang indah. Menara Lonceng Ivan yang Agung selesai dibangun pada 1508 oleh arsitek Bon Fryazin dan merupakan bangunan tertinggi di Kremlin, memainkan peran penting dalam pertahanan Kremlin sebagai menara pengawas pusatnya. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top