Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kreatif, Masker Pun Dijadikan Sebagai Hiasan Pohon Natal di Gereja Denpasar

Foto : ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Masker digunakan sebagai salah satu hiasan pohon Natal di GPIB Maranatha, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (21/12/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Denpasar - Perancang pohon Natal untukGPIB Maranathadi Kota Denpasar, Provinsi Bali, menggunakan masker sebagai salah satu penghias pohon Natal guna mengingatkan jemaat agar tetap memakai masker saat mengikuti kegiatan di gereja.

"Konsepnya ingin menunjukkan bahwa sekarang masih Covid-19, meski sudah dibebaskan untuk tidak pakai masker, tapi harus tetap pakai di gereja untuk jaga kesehatan," kataTodi WD, perancang pohon Natal untukGPIB Maranathadi Kota Denpasar, Rabu.

Pohon Natal yang disiapkan oleh Todi bersama tim selama lima hari hiasannya terdiri atas masker, batok kelapa, dan lampu-lampu yang dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat seperti bunga-bunga.

"Ini menggunakan 70 batok kelapa dan 70 masker juga. Untuk beli masker dan kabel tidak sampai Rp300 ribu," kata Todi.

Dia menambahkan, penyiapan pohon Natal juga meliputi pemasangan dedaunan dan lampu-lampu sisa pada bekas pohon Natal milik Gereja Immanuel Jalan Sudirman dan GPIB Maranatha.

Todi mengatakan bahwa penyiapan pohon Natal setinggi empat meter sebagaimana yang dibuat oleh timnya biasanya bisa menghabiskan biaya sampaiRp15 juta.

Oleh karena itu, menurut dia, gereja sempat mengalokasikan danaRp8 juta untuk menyiapkan pohon Natal beserta hiasannya.

Namun, ia melanjutkan, tim memutuskan untuk menyiapkan pohon Natal menggunakan beberapa barang bekas sehingga biayanya menjadi lebih hemat.

"Saya 20 tahun sudah membuat pohon Natal yang menggunakan bahan bekas. Dulu saya pernah buat pohon Natal dari kemasan air mineral, karena terlalu banyak sampah yang dihasilkan setiap habis acara gereja. Tahun depannya saya buat dari kotak nasi bekas juga," kata dia.

Konsep rancangan pohon Natal tahun ini, menurut Todi,dilandasi oleh keinginan untuk mengajak jemaat tetap menerapkan kehati-hatian dengan menerapkan protokol kesehatan selama mengikuti kegiatan di gereja meskipenularan Covid-19 sudah menurun.

"Pesan pihak gereja, protokol kesehatan Covid-19 tetap dijaga. Jemaat saat ibadah harus tetap pakai masker walaupun Covid-19 sudah menurun," katanya.

Menurut Todi, pohon Natal dengan pesan protokol kesehatan dipajang di gereja yang terletak di Jalan SurpatiDenpasar mulai sekarang sampaiJanuari 2023.

"Pohon Natal ini bebas, tanpa ada aturan yang mengikat. Saya mau tunjukkan ke orang luar yang bukan hanya umat Kristen, karena pohon Natal sebagai bentuk perayaan harus ditunjukkan," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top