KPU Minta PGI Wujudkan Pemilu Damai Berkualitas
AUDIENSI DI PGI -- Ketua KPU Hasyim Asy’ari (tengah) bersama Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty (kiri) dan Kahumas PGI Jerry Sumampow saat akan beraudiensi di Kantor PGI, Salemba, Jakarta, Senin (16/1). Audiensi bertujuan untuk silaturahim dan sosialisasi Pemilu.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana PutraJAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta bantuan Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam mewujudkan pemilu damai, demokratis, dan berkualitas.
"Minta tolong, bantuan, berbagai pihak termasuk PGI, supaya warga negara yang termasuk jamaah PGI bisa terdaftar, dapat menggunakan hak pilihnya, dan yang ikut berkontestasi juga menjadi bagian bersama-sama menjaga kedamaian dalam penyelenggaraan pemilu," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Jakarta, Senin (16/1).
Hasyim telah menyampaikan pada pimpinan PGI bahwa KPU ingin bersama-sama menjadikan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. "Semoga pemilu ini bisa jadi sarana integrasi bangsa dan terwujud secara damai, demokratis dan berkualitas," kata dia.
Kemudian, Hasyim menjelaskan pada dasarnya pemilu merupakan partisipasi masyarakat yang di dalamnya pasti ada kompetisi proses meraih kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan.
"Di situasi yang sama, PGI punya jamaah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di dalamnya ada yang jadi pemilih dan ada juga yang jadi peserta pemilu," kata Hasyim.
Kemudian, KPU menurut Hasyim sebagai lembaga layanan melayani pemilih, tentunya sudah menjadi kewajiban dalam melayani peserta pemilu. "Sehingga KPU tidak bisa sendirian dalam menyelenggarakan pemilu. Kami harus bergandengan tangan, kami harus bersilaturrahim, meminta tolong, meminta bantuan ke berbagai macam pihak, termasuk PGI," kata Hasyim.
Sarana Integrasi
Sebelumnya, KPU juga telah berkunjung ke Muhammadiyah, PBNU, dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu. Kunjungan tersebut tentunya dalam membangun dukungan untuk kesuksesan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.
KPU berharap seluruh pihak dapat memandang pemilihan umum (pemilu) sebagai sarana integrasi atau pemersatu bangsa Indonesia. "Istilah yang digunakan KPU kemudian, kami berharap jadi cara pandang kita semua ya bahwa pemilu sebagai sarana integrasi bangsa," ujar Hasyim Asy'ari, usai beraudiensi dengan pimpinan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) di Kelenteng Kong Miao, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat lalu.
Dengan demikian, kata dia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terjaga di tengah pemilu, khususnya Pemilu 2024 di tengah berbagai perbedaan pilihan.
Ketua Umum Dewan Kerohanian Matakin, Budi Santoso Tanuwibowo, telah mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa bagi setiap orang yang beriman dan berbudi luhur, kompetisi seperti dalam pemilu merupakan hal yang wajar.
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 3 Digitalisasi Bisa Perkuat Daya Saing Koperasi
- 4 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
Berita Terkini
- Presiden Peabowo Pantau Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024
- Jangan Ada Kecurangan, PDIP Harap Rakyat Salurkan Hak Suara Secara Bebas dan Tanpa Intimidasi
- Dengan Wajah Sumringah Cagub DKI Pramono Anung Gunakan Hak Suara di TPS 046 Cipete Selatan
- Lanjutan Laga Liga Champions, Gol Kim Min-Jae Membawa Bayern Muenchen Menang Tipis Atas PSG
- Usai Mencoblos, Risma Langsung Ziarah Makam Kakek di Kediri