Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Seleksi Pejabat - Pansel Capim KPK Akan Bekerja Profesional dan Objektif

KPK Mesti Terus Memperkuat Upaya Pencegahan Korupsi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Guna menekan jumlah pelaku korupsi di Tanah Air maka ke depan KPK harus terus memperkuat langkah supervisi dan pencegahan.

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Pandjaitan maju kembali menjadi calon pimpinan (Capim) KPK periode 2019-2023 karena ingin memperkuat dan menyelesaikan yang telah dilakukan pada periodenya, khususnya pencegaha korupsi. Saat ini telah dibentuk tim koordinasi supervisi dan pencegahan (Korsupgah) KPK.

"Keinginan ini merupakan harapan bersama dengan komisioner atau pejabat yang turut mencalonkan diri menjadi pimpinan tinggi di lembaga anti rasuah itu. Kami berpikir langkah-langkah baik ini perlu diteruskan. Supaya nanti pimpinan berikutnya benar-benar sudah mapan menjalankannya. Selama ini kami lihat baru lagi kemudian baru lagi, baru lagi (pimpinannya)," kata Basaria, di Jakarta, Minggu (14/7).

Basaria mengaku optimistis dengan langkah yang diambilnya. Masalah hasilnya, itu diserahkan kembali panitia seleksi. Perlu diketahui, pada Kamis (11/7), Panitia seleksi (Pansel) Capim KPK mengumumkan sebanyak 192 orang lolos seleksi administrasi. Sebanyak 13 orang di antaranya merupakan komisioner atau pegawai KPK.

Terdapat tiga orang komisioner KPK yang lolos. Mereka adalah Alexander Marwata (wakil ketua), Basaria Panjaitan (wakil ketua), dan Laode Muhammad Syarif (wakil ketua). Mereka yang lolos akan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya yakni uji kompetensi.

Uji kompetensi ini, meliputi objective test dan penulisan makalah. Proses seleksi tersebut akan dilangsungkan pada Kamis (18/7) di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, di Cilandak, Jakarta Selatan.

Kemudian, Capim yang lolos uji kompetensi akan mengikuti tes psikotes dan profile assessment. Setelah itu, dilanjutkan dengan uji publik agar masyarakat bisa melihat seperti apa gagasan para calon. Usai uji publik, Capim yang lolos akan memasuki tahap wawancara sekitar awal September. Pada akhirnya Pansel akan memberikan 10 nama Capim KPK kepada Presiden Joko Widodo pada bulan yang sama.

Kesinambungan Program

Basaria mengatakan jika dia atau pejabat KPK sebelumnya diberi kesempatan menjadi pimpinan KPK, akan terdapat kesinambungan dalam program yang telah dibuat. Jadi, di tahun 2020, Korsupgah tersebut sudah terpenuhi targetnya, dan tinggal dijalankan program pencegahannya.

"Seperti yang saya katakan, kami sudah membentuk sembilan koordinator wilayah. Harapan kami nanti itu bisa ada di 34 provinsi dan nanti dia punya cabang di kabupaten sehingga Korsupgah ini bisa memantau semua kegiatan yang dilakukan oleh kepala daerah di tingkat provinsi dan kementerian," kata Basaria.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR, Teuku Taufiqulhadi meyakini Pansel Capim KPK akan menyeleksi 192 kandidat yang lulus administrasi dengan profesional, kredibel, dan objektif. "Mereka adalah orang yang sangat profesional selama ini, dan karena itulah mereka ditunjuk oleh Presiden menjadi anggota Pansel," kata Taufiqulhadi.

Menurut Taufiqulhadi, DPR akan sangat terbantu dengan proses seleksi yang dilakukan Pansel yang akan mengerucutkan kandidat Capim KPK menjadi 10 orang untuk diserahkan ke parlemen. DPR melalui Komisi III bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 10 nama kandidat tersebut untuk selanjutnya disaring menjadi lima orang.

"DPR sudah sangat terbantu dengan adanya Pansel yang terlebih dahulu melakukan tes terhadap mereka. DPR hanya memilih lima orang dari 10 Capim yang dikirim ke DPR," ujar Taufiqulhadi.

ola/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung, Antara

Komentar

Komentar
()

Top