Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan

Kosta Rika Rintis Penghapusan Bahan Bakar Fosil

Foto : AFP/Ezequiel BECERRA William

Carlos Alvarado

A   A   A   Pengaturan Font

SAN JOSE - Sejak dilantik setahun lalu, Presiden Kosta Rika, Carlos Alvarado, telah mengumumkan larangan penggunaan bahan bakar fosil. Langkah Presiden Alvarado untuk melarang bahan bakar fosil dimulai dengan mendatangkan bus bertenaga hidrogen untuk dioperasikan di negara.

Menurut laporan televisi Telesur, kebijakan itu membawa negara terkecil di Amerika Selatan itu sebagai perintis dalam perang global melawan perubahan iklim. Targetnya, Kosta Rika pada 2050 benar-benar terbebas sepenuhnya terhadap bahan bakar fosil.

"Dekarbonisasi adalah tugas besar generasi kita, dan Kosta Rika harus menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menyelesaikannya," kata Presiden Alvarado, 39 tahun, beberapa waktu lalu. "Kami memiliki tugas yang sangat besar dan indah untuk menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil untuk memberi jalan bagi penggunaan energi bersih dan terbarukan," imbuh Presiden Kosta Rika itu.

Kosta Rika telah sejak lama dikenal dengan komitmen penghapusan bahan bakar fosil. Saat ini negara itu memperoleh lebih dari 99 persen listriknya dari energi terbarukan, yang dicapai dari target bebas bahan bakar fosil sejak satu tahun yang lalu.

Ada beberapa faktor yang membawa Kosta Rika sukses dalam mengembangkan energi terbarukan. Kondisi geografis memungkinkan negara itu mendapatkan 78,26 persen energinya dari pembangkit listrik tenaga air, populasi kecil sehingga tidak membutuhkan banyak energi, dan kepemimpinan politik telah lama mengakui pentingnya memerangi perubahan iklim.

Bertahun-tahun sebelum perjanjian iklim Paris memaksa negara-negara untuk mempertimbangkan target bebas karbon, Kosta Rika telah menetapkan kebijakan itu sejak 2011, untuk dicapai pada 2021.

Sulit Dicapai

Pengumuman Alvarado itu telah meningkatkan komitmen pemerintah sebelumnya, dalam menuju negara bebas karbon dan menghilangkan bahan bakar fosil. Menjadi negara bebas karbon berarti bahwa Kosta Rika mampu menurunkan kadar emisi dengan berinvestasi dalam upaya penghapusan karbon, penghijauan, memperluas lahan basah, dan mengembangkan teknologi penghisap karbon untuk disimpan.

Sementara melarang bahan bakar fosil berarti menunjukkan Kosta Rika ingin menghilangkan emisi karbon sepenuhnya, sebuah target yang jauh lebih sulit untuk dicapai. Untuk itu, pemerintah harus melarang penggunaan mobil, bus, dan perahu bertenaga bensin, suatu prestasi yang tidak pernah dicapai oleh negara lain.

Negara-negara termasuk Tiongkok, India, Prancis, Inggris, dan Norwegia telah mengumumkan rencana untuk melarang penjualan mobil bertenaga bensin, tetapi belum ada negara yang berkomitmen untuk menarik kendaraan yang mengeluarkan karbon dari jalan.

Target Kosta Rika dalam perjanjian iklim Paris cukup radikal dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu penghapusan emisi karbon dengan cepat. SB/globalcitizen/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top