Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Senjata Nuklir

Korut Perluas di Pangkalan Misil Rahasia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Gambar dari citra satelit yang diterima kantor berita CNN pada Kamis (6/12) mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) melakukan perluasan pangkalan rahasia bagi persenjataan misil jarak jauhnya yang berlokasi di pegunungan.

Informasi ini sekali lagi menegaskan bahwa perundingan antara Korut dan Amerika Serikat (AS) terkait denuklirisasi selama lima bulan terakhir, tak cukup kuat untuk memberi jaminan bagi menghentikan pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk menghentikan pembuatan persenjataan pembunuh massal.

Adapun pangkalan misil yang gambarnya berhasil diambil lewat citra satelit yang berada di Yeongjeo-dong dan sekitarnya dimana terlihat terjadi aktivitas perluasan pembangunan fasilitas baru.

"Citra satelit berhasil menangkap gambaran bahwa pangkalan Yeongjeo-dong masih aktif dan sepertinya telah terjadi perluasan fasilitas baru tak jauh dari pangkalan misil yang telah lama ada," demikian pernyataan pengamat dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey, AS.

Gambar dari citra satelit itu terbaru itu juga memperkuat bukti bahwa Korut telah membangun fasilitas senjata nuklir bawah tanah yang amat luas yang mulai terdeteksi pada 2017 dan hingga Agustus 2018 lalu masih terus dibangun.

"Pembangunan itu terus dilanjutkan walau setelah KTT Singapura yang mempertemukan Presiden AS, Donald Trump, dan Kim Jong-un, pada Juni lalu," kata Jeffrey Lewis, pengamat bagi Middlebury Institute of International Studies. "Sejauh apapun Kim Jong-un menyatakan kesiapan bagi denuklirisasi, Korut akan terus membuat misil-misil berhulu ledak nuklir," imbuh dia.

Dalam pernyataannya, Lewis dan rekan sejawatnya yang bernama David Schmerler, lokasi pangkalan yang diperluas itu merupakan tempat yang cocok untuk menempatkan misil jarak jauh berhulu ledak nuklir yang bisa mencapai daratan AS. "Terdapat lima pintu terowongan di pangkalan itu yang bisa dipergunakan untuk menyembunyikan misil nuklir. Konstruksi di pangkalan ini mirip dengan pangkalan misil Korut yang dipergunakan untuk meluncurkan misil jarak jauh yang dibangun pada 2010," demikian hasil analisa Lewis dan Schmerler.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) telah mengetahui keberadaan pangkalan misil Yeongjeo-dong dan bersama AS, Korsel telah melakukan pemantauan yang ketat terhadap pangkalan rahasia Korut itu.

Kurang Komitmen

Pengungkapan oleh Middlebury Institute of International Studies ini bersamaan dengan keluarnya pernyataan dari pejabat di pemerintahan AS yang mengatakan bahwa Pyongyang telah gagal untuk menepati janji kesepakatan denuklirisasi.

Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, pada Selasa (4/12) lalu mengatakan bahwa perlu dilakukan kembali pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un karena komitmen mereka dalam pertemuan pertamanya sama sekali belum membuahkan hasil.

"Sejauh ini mereka belum menjalankan komitmen," kata Bolton. "Itulah alasan mengapa Presiden AS meminta agar dilaksanakan kembali KTT agar lebih produktif," imbuh penasihat keamanan nasional AS itu sembari menerangkan bahwa AS kemungkinan akan menggelar KTT AS-Korut pada Januari atau Februari 2019 mendatang. AFP/CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top