Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I AS-Korsel Mulai Latihan Gabungan "Freedom Shield"

Korut Luncurkan Misil dari Kapal Selam

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Luncurkan Misil l Gambar yang dirilis kantor berita KCNA pada Senin (13/3) memperlihatkan sebuah misil melesat ke udara dari permukaan air ketika Korut melakukan uji peluncuran misil dari kapal selam di Teluk Gyeongpo pada Minggu (12/3) pagi. Peluncuran misil itu diumumkan ketika AS dan Korsel memulai latihan militer gabungan pada Senin.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Senin (13/3) mengumumkan bahwa mereka telah melakukan uji peluncuran dua misil jelajah strategis dari armada kapal selam, saat Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan terbesar mereka dalam lima tahun.

Korut yang memiliki senjata nuklir mengatakan uji peluncuran misil itu merupakan langkah verifikasi untuk pencegahan perang nuklir dari matra yang berbeda sebagai tanggapan kecaman atas latihan militer gabungan Freedom Shield yang akan berlangsung selama 10 hari mulai Senin sebagai bagian dari upaya sekutu untuk melawan ancaman serangan Korut yang kian berkembang.

"Dua misil jelajah strategis itu tepat mengenai target yang telah ditetapkan di Laut Timur," lapor kantor beritaKCNA.

Korut secara teknis tidak dilarang menembakkan misil jelajah di bawah sanksi PBB saat ini, sementara uji yang berkaitan dengan persenjataan nuklirnya tidak diperbolehkan.

LaporanKCNAmengatakan uji peluncuran misil itu terkait dengan aksi AS dan Korsel yang semakin terang-terangan dalam manuver militer anti-Korut.

Militer Korsel mengatakan bahwa mereka mendeteksi peluncuran setidaknya satu misil tak dikenal dari kapal selam Korut pada Minggu (12/3).

Foto dan video yang dirilis oleh media pemerintah Korut menunjukkan kapal selam 8.24 Yongung dan sebuah misil sedang melesat ke langit dari permukaan air meninggalkan asap putih dan api.

Sementara itu militer Korsel mengatakan bahwa latihan militer gabungan Freedom Shield telah melibatkan prosedur masa perang untuk menghalau potensi serangan Korut dan melakukan kampanye stabilisasi di bagian utara semenanjung.

Sejauh ini Korut memandang semua latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan luar biasa sebagai tanggapannya.

Pergeseran Praktik

Tahun lalu, Korut menyatakan dirinya sebagai negara kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah dan menembakkan misil dalam jumlah yang memecahkan rekor.

Pemimpin Korut, Kim Jong-un, pekan lalu memerintahkan militernya untuk mengintensifkan latihan untuk mempersiapkan perang nyata.

Washington DC telah berulang kali menyatakan kembali komitmennya yang kuat untuk membela Korsel, termasuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir.

Korsel sendirisangat ingin meyakinkan publiknya yang semakin gelisah tentang komitmen AS untuk apa yang disebut pencegahan yang diperluas, di mana aset militer AS, termasuk senjata nuklir, berfungsi untuk mencegah serangan terhadap sekutu.

Kebijakan resmi kedua negara terhadap Korut pun tetap pada pendirian bahwa Kim Jong-un harus menyerahkan senjata nuklirnya dan kembali ke meja perundingan, walaupunpara ahli mengatakan telah terjadi pergeseran pada praktiknya. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top