Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Korsel Pertimbangkan Penarikan Pasukan dari DMZ

Korut Lucuti Fasilitas Uji Coba Roket

Foto : AFP/Pedro UGARTE

Peluncuran Roket l Seorang tentara Korut berjaga di stasiun peluncuran satelit Sohae beberapa waktu lalu. Lembaga pemantau 38 North yang menganalisa citra satelit terbaru melaporkan Pyongyang memulai melucuti fasilitas peluncuran roket ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengamatan citra satelit yang dilakukan 38 North mendapati bahwa Korut sedang memulai melucuti lokasi uji coba roket di Sohae. Jika informasi ini benar, maka akan jadi sebuah progres yang nyata bagi rencana denuklirisasi.

SEOUL - Korea Utara (Korut) diwartakan telah memulai melucuti fasilitas peluncuran roket yang selama ini dijadikan sebagai lokasi uji coba misil balistik antarbenua. Kabar ini disampaikan sebuah laman pemantau Korut terbaru pada Selasa (24/7) lewat informasi yang dirilis berdasarkan analisis citra satelit.

Jika informasi ini benar, maka langkah Korut itu akan jadi pertanda terjadinya progres setelah bulan lalu dua pemimpin negara dari Korut dan Amerika Serikat (AS), Kim Jong-un dan Donald Trump, melakukan pertemuan di Singapura.

Dalam pertemuan di Singapura, Kim dan Trump, menyepakati langkah denuklirisasi di Semenanjung Korea. Kesepakatan ini dikecam oleh banyak media di AS karena sama sekali tak merinci seperti apa, kapan, dan bagaimana denuklirisasi itu dilaksanakan.

"Citra satelit terbaru mengindikasikan Korut telah memulai membongkar bangunan dan landasan uji coba mesin roket di Satsiun Peluncuran Satelit Sohae," demikian pernyataan 38 North.

Sohae yang berada di pesisir barat laut Korut, tadinya didesain untuk meluncurkan satelit ke orbit luar angkasa. Namun lokasi uji coba roket ini bisa juga difungsikan sebagai tempat uji coba misil. Komunitas internasional telah lama curiga bahwa program luar angkasa Korut merupakan selubung bagi program pengembangan senjata militer.

"Apa yang dilakukan Korut merupakan sebuah langkah penting untuk mewujudkan janji Kim yang dikemukakan saat pertemuan tingkat tinggi dengan Trump pada Juni lalu di Singapura," kata analis dari 38 North, Joseph Bermudez.

"Saat masih aktif, Sohae diduga memiliki peran amat strategis dalam pengembangan teknologi program misil balistik antarbenua Korut. Langkah perlucutan merupakan tindakan nyata untuk membangun kepercayaan dari pihak Korut," imbuh Bermudez.

Sebelum melucuti Sohae, Pyongyang sudah terlebih dahulu membongkar fasilitas uji coba nuklir di Punggye-ri. Pembongkaran Punggye-ri dilakukan sebelum dilangsungkan pertemuan tingkat tinggi di Singapura dan diduga untuk menunjukkan itikad baik Korut terhadap komitmen denuklirisasi.

Menyikapi laporan 38 North, pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyambut dengan gembira dan menyebut langkah Pyongyang itu sebagai langkah pasti menuju denuklirisasi. "Itu merupakan sebuah indikator penting dibandingkan tak ada kemajuan sams sekali," kata Wakil Direktur Kantor Keamanan Nasional Kepresidenan Korsel, Nam Gwan-pyo.

Pengurangan Pasukan

Pada bagian lain diwartakan bahwa Korsel saat ini sedang mempertimbangkan untuk menarik sejumlah pasukan dari perbatasan. Langkah Seoul ini diduga untuk memperlihatkan rasa untuk membangun saling kepercayaan dengan Korut.

"Pengurangan pasukan dan alutsista mereka dari zona demiliterisasi sedang dipertimbangkan dan akan dilakukan secara berkala," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel dalam laporannya pada parlemen, Selasa.

Kementerian Pertahanan Korsel menambahkan bahwa rencana ini akan dilakukan berdasarkan seberapa jauh semangat kesepakatan perlucutan senjata antara Korut dan Korsel akan dilakukan.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top