Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I JCS: Latihan Penembakan Misil Korut Sebuah Provokasi Serius

Korut Latih Serangan Balik Nuklir

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Simulasi Serangan l Pemimpin Korut, Kim Jong-un (tengah), bersama anak perempuannya, Kim Ju-ae, sedang memantau uji coba peluncuran misil di wilayah Cheolsan, Provinsi Pyongan Utara. Kantor berita KCNA pada Senin (20/3) melaporkan bahwa uji coba itu merupakan sebuah simulasi serangan balik nuklir, termasuk dengan peluncuran misil balistik.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Kantor berita KCNA pada Senin (20/3) melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah memimpin langsung dua hari latihan militer yang merupakan sebuah simulasi serangan balik nuklir, termasuk dengan peluncuran misil balistik.

"Kim Jong-un menyatakan kepuasannya atas latihan akhir pekan lalu yang diadakan untuk membiarkan unit-unit terkait terbiasa dengan prosedur dan proses untuk melaksanakan misi serangan nuklir taktis mereka," lapor KCNA.

Latihan itu merupakan unjuk kekuatan keempat dari Pyongyang dalam sepekan dan dilakukan selama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan militer Freedom Shield yang latihan militer gabungan terbesar dalam lima tahun.

Korut memandang semua latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan luar biasa sebagai tanggapannya.

"Latihan akhir pekan di Korut dibagi menjadi latihan yang mensimulasikan pergeseran ke postur serangan balik nuklir dan latihan untuk meluncurkan misil balistik taktis berujung hulu ledak nuklir tiruan," ungkap KCNA.

Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) pada Minggu (19/3) mengatakan bahwa misil balistik jarak pendek Korut terbang sejauh 800 kilometer sebelum jatuh di Laut Timur (Laut Jepang). JCS menyebut latihan penembakan misil Korut itu sebagai sebuah provokasi serius yang melanggar sanksi PBB.

Kim Jong-un, menurut KCNA, mengatakan latihan akhir pekan lalu telah memberi unit militer Korut rasa sangat percaya diri. KCNA pun menegaskan bahwa Korut tidak dapat benar-benar mencegah perang hanya dengan fakta bahwa negaranya adalah pemilik senjata nuklir, dan semua itu hanya dapat mencapai tujuannya ketika kekuatan nuklir benar-benar mampu melakukan serangan terhadap musuh.

Di sisi lain, Seoul dan Washington DC telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi meningkatnya ancaman militer dan nuklir dari Pyongyang, yang telah melakukan serangkaian uji coba senjata yang dilarang dalam beberapa bulan terakhir.

Serangkaian uji coba itu juga mendorong Korsel dan Jepang untuk memperbaiki hambatan atas perselisihan sejarah dan mencoba meningkatkan kerja sama keamanan.

Pertemuan DK PBB

Terkait ketegangan di Semenanjung Korea ini, berita Korsel, Yonhap, melaporkan Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan mengadakan pertemuan darurat pada Senin, yang membahas mengenai peluncuran ICBM atas permintaan AS dan Jepang.

Analis sebelumnya mengatakan Korut kemungkinan akan menggunakan latihan militer gabungan AS-Korsel sebagai alasan untuk melakukan lebih banyak peluncuran misil dan bahkan mungkin uji coba nuklir. nAFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top