Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Korut Klaim Berhasil Kembangkan Satelit Mata-mata Lewat Foto Hitam Putih Dua Kota Korsel

Foto : VOA/KCNA via Reuters

Citra satelit hitam putih dari kota Seoul dan Incheon dalam foto tak bertanggal ini dirilis pada 19 Desember 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara mengklaim telah mengambil foto satelit kota Seoul dan Incheon, Korea Selatan, Senin (19/12), ketika media pemerintah negara itu membanggakan keberhasilan dalam mengembangkan satelit mata-mata militer pertamanya.

Mengutip VOA, Kantor Berita Korea Utara (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan "uji coba tahap akhir yang penting" yang melibatkan satelit tiruan yang katanya diluncurkan pada Minggu (18/12) dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di Korea Utara bagian barat.

Bersamaan dengan gambar peluncuran, KCNA mengunggah sepasang gambar beresolusi rendah, hitam-putih, dari kota Seoul dan Incheon, mungkin diambil dari satelit tiruan.

Tes itu dimaksudkan "untuk mengevaluasi kemampuan fotografi satelit dan sistem transmisi data dan sistem kontrol darat," kata KCNA.

Persiapan untuk satelit mata-mata akan selesai pada April, tambah laporan itu, mengutip pernyataan pejabat Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tahun lalu memasukkan satelit pengintaian militer ke dalam daftar sistem senjata utama yang rencananya akan segera dikembangkan.Awal tahun ini, Korea Utara melakukan beberapa peluncuran uji coba yang katanya bertujuan untuk mencapai tujuan tersebut.

Pada Maret, Kim mengatakan Korea Utara berencana meluncurkan "banyak" satelit mata-mata ke orbit untuk memberikan "informasi waktu nyata" tentang apa yang disebutnya "pasukan agresi" Amerika Serikat dan sekutu regionalnya.

Signifikansi militer dari perkembangan tersebut tidak jelas.Korea Utara belum mengungkapkan berapa banyak satelit mata-mata yang ingin ditempatkan di orbit secara bersamaan.Analis juga tidak yakin tentang kualitas citra yang akan mereka hasilkan. Mereka mengatakan Korea Utara mungkin masih mengaitkan nilai propaganda dengan program satelit domestik.

Resolusi gambar terbaru lebih rendah daripada foto satelit yang tersedia secara komersial, kata Dave Schmerler, peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies yang berbasis di AS.

"Tapi mereka sedang mengusahakannya," kata Schmerler. "Mereka akan berkomitmen pada gagasan juche tentang pembangunan mandiri dan membangun dari bawah ke atas," katanya mengacu pada ideologi politik resmi Korea Utara, yang menekankan kemandirian.

Korea Utara telah menempatkan setidaknya dua satelit ke orbit, yang terbaru pada Februari 2016, tetapi tidak ada yang diyakini berfungsi. Pyongyang mengklaim peluncuran itu adalah bagian dari program pengembangan ruang angkasa damai.

Amerika Serikat dan sekutunya mengutuk peluncuran tersebut sebagai tes terselubung dari teknologi rudal jarak jauh.Korea Utara dilarang melakukan aktivitas rudal balistik di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB.

Tahun ini, Korea Utara telah meluncurkan sejumlah besar rudal, termasuk rudal balistik antarbenua, yang kemungkinan dapat mencapai daratan Amerika Serikat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top