Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Kim Jong-un Awasi Uji Peluncuran Senjata Terbaru Korut

Korut Kembali Luncurkan Misil

Foto : AFP/SAUL LOEB

Kim Jong-un

A   A   A   Pengaturan Font

Korut kembali melakukan uji persenjataan setelah dihentikan sejak November 2017 lalu. Uji senjata ini akan meningkatkan provokasi ditengah kemandekan perundingan denuklirisasi.

SEOUL - Media massa Korea Utara (Korut) pada Minggu (5/5) mewartakan bahwa pemimpin Kim Jong-un turut menyaksikan uji peluncuran misil dan senjata kendali taktis dalam sebuah latihan militer yang dilaksanakan pada Sabtu (4/5).

Uji senjata ini memicu keprihatinan bahwa Pyongyang telah meningkatkan provokasi dengan Amerika Serikat (AS) setelah negosiasi nuklir mengalami kemandekan. Korut terakhir kalinya melakukan uji peluncuran misil pada November 2017. Uji coba persenjataan nuklir Korut dihentikan setelah ada langkah-langkah diplomasi yang intens untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

Uji senjata Korut ini kemungkinan akan menyulut kemarahan dari Presiden AS, Donald Trump. Kantor berita KCNA dalam laporannya membantah uji senjata ini sebagai reaksi Pyongyang terhadap resolusi sanksi PBB. "Uji senjata ini merupakan perintah Kim Jong-un untuk latihan militer penyerangan yang melibatkan sejumlah misil jarak jauh dan senjata kendali taktis," lapor KCNA.

Merespons uji senjata Korut, analis dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Pyongyang sedang menguji senjata peluncur banyak misil dan senjata kendali taktis terbaru yang memiliki jangkauan sekitar 70 hingga 240 kilometer.

Dalam uji senjata akhir pekan lalu, Kim Jong-un menegaskan bahwa perdamaian dan keamanan abadi bisa terlaksana dan terjamin jika ada kekuatan yang amat besar. Harian Rodong Sinmun edisi Minggu, memperlihatkan 16 foto uji senjata di halaman muka dimana salah satu foto memperlihatkan sosok Kim Jong-un yang sedang mengawasi uji senjata itu.

Bulan lalu, Korut sebenarnya juga telah melakukan uji penembakan senjata taktis jarak pendek. Uji senjata oleh Pyongyang ini dilakukan setelah seorang diplomat senior Korut mengecam Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, telah mengeluarkan komentar yang sembrono dan bahaya saat perundingan nuklir.

Akibatnya Pyongyang meminta agar Menlu Pompeo tak lagi diikutikan dalam perundingan nuklir AS-Korut.

Uji senjata pada Sabtu lalu sendiri digelar beberapa hari sebelum Utusan Khusus AS, Stephen Biegun, berkunjung ke Jepang dan Korsel, untuk merundingkan persenjataan nuklir Korut.

Usik Korsel

Menurut keterangan seorang analis, uji persenjataan Korut ini ditujukan untuk menekan Washington DC. "Kim Jong-un ingin seluruh dunia tahu bahwa Korut marah atas sikap keras AS terhadap denuklirisasi dan menyatakan tak akan tunduk atas tekanan yang datang dari luar," kata Scott Seaman dari Eurasia Group.

Di sisi lain, uji senjata Korut ternyata berhasil mengusik keprihatikan Korsel. Istana Kepresiden Korsel menyatakan uji coba itu telah melanggar kesepakatan militer antar-Korea yang diteken tahun lalu.

"Pyongyang harus memperlihatkan aksi denuklirisasi yang visibel, konkret dan penting jika ingin agar sanksi diperlunak. Isu ini jadi sorotan utama dalam KTT Korut-AS di Hanoi, Vietnam beberapa waktu lalu," pungkas Menlu Korsel, Kang Kyung-wha. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top