Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persenjataan Nuklir I Pyongyang Bersiap Hadapi Konfrontasi Jangka Panjang dengan AS

Korut Ingin Akhiri Moratorium

Foto : AFP/KCNA MELALUI KNS

Hadiri Rapat l Pemimpin Korut, Kim Jong-un (tengah) saat menghadiri rapat politbiro bersama Komite Sentral Partai Buruh di Pyongyang, Rabu (19/1). Rapat ini membahas masalah kebijakan, termasuk tindakan balasan atas kebijakan AS yang bermusuhan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Kamis (20/1) mengisyaratkan bahwa negaranya ingin melanjutkan uji coba senjata nuklir dan misil jarak jauh agar bisa bersiap untuk menghadapi konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS).

Sinyalemen ini merupakan ancaman terbaru dari Pyongyang setelah sepanjang bulan ini gencar meluncurkan serangkaian misil sebagai perlawanan atas sanksi internasional.

Pyongyang belum menguji coba misil balistik antarbenua (intercontinental ballistic missiles/ICBM) atau senjata nuklir sejak 2017 setelah pemimpin Kim Jong-un mengikuti serangkaian pertemuan tingkat tinggi, seperti bertemu dengan presiden AS saat itu, Donald Trump, sebanyak tiga kali sebelum pertemuan itu gagal dua tahun kemudian.

Sejak kegagalan itu, Pyongyang menolak tawaran pembicaraan dengan AS sambil memulai kembali beberapa pengujian persenjataan termasuk menguji misil hipersonik yang diklaim Kim Jong-un bertujuan untuk lebih memperkuat militernya.

Saat Washington DC memberlakukan sanksi baru pekan lalu, Pyongyang mengatakan hal itu adalah provokasi dan meningkatkan uji coba senjata konvensional, bersumpah akan memberikan tanggapan yang lebih kuat dan pasti terhadap upaya untuk menghalanginya.

"Pemimpin Kim Jong-un menggelar rapat politbiro bersama Komite Sentral Partai Buruh pada Rabu (19/1) untuk membahas masalah kebijakan penting, termasuk tindakan balasan atas kebijakan AS yang bermusuhan," lapor kantor beritaKCNA.

"Kebijakan bermusuhan dan ancaman militer oleh AS telah mencapai garis bahaya yang tidak bisa diabaikan lagi meskipun ada upaya tulus dari Korut untuk mempertahankan kondisi guna meredakan ketegangan," imbuhKCNA.

KCNApun menambahkan dalam laporannya bahwa para pejabat tinggi dengan suara bulat mengakui bahwa Korut harus membuat persiapan yang lebih menyeluruh untuk konfrontasi jangka panjang dengan imperialis AS, termasuk memeriksa, memulai kembali semua kegiatan yang ditangguhkan sementara.

Tunggu Perkembangan

Kemungkinan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir dan misil balistik jarak jauh yang mampu menghantam daratan AS, mengemuka pada saat yang sulit di kawasan, karena satu-satunya sekutu utama Korut yaitu Tiongkok, akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan dan Korea Selatan (Korsel) bersiap untuk itu. pemilihan presiden pada Maret.

Menurut Hong Min, analis dari Korea Institute for National Unification di Seoul, Korut sepertinya menunggu perkembangan selama tahun pertama Presiden AS Joe Biden menjabat, dan selama periode waktu itu tak ada tawaran untuk pembicaraan tingkat tinggi sehingga mereka kemudian melanjutkan rencananya bagi melanjutkan uji coba persenjataannya.

"Ini praktis seperti 2017 lagi," kata Hong, merujuk pada tahun di mana Pyongyang menguji nuklir dan ICBM ketika Kim Jong-un saling ejek denganPresiden Trump. "Dengan keluarnya pernyataan Korut ini, tampaknya tak terelakkan lagi mereka akan melakukan peluncuran ICBM di masa mendatang," imbuh dia.

AFP/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top