Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I KCNA: Satelit Mata-mata Kirim Gambar Pangkalan Militer AS

Korut Berhasil Luncurkan Satelit

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Saksikan Peluncuran l Pemimpin Korut, Kim Jong-un (membelakangi kamera) saat menyaksikan peluncuran roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 dari Situs Peluncuran Satelit Sohae pada Selasa (21/11) malam. Peluncuran satelit ini sukses setelah dua peluncuran sebelumnya mengalami kegagalan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Rabu (22/11) mengatakan bahwa mereka berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit, dan media pemerintah mengklaim bahwa pemimpin Kim Jong-un telah melihat gambar pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Guam yang dikirim oleh satelit mata-mata Korut dari angkasa.

Menyikapi keberhasilan itu, AS, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang, segera mengecam peluncuran yang melanggar sanksi tersebut, yang merupakan upaya ketiga Pyongyang tahun ini untuk menempatkan satelit ke orbit, dan yang pertama sejak Kim Jong-un bertemu Presiden Vladimir Putin di kosmodrom Russia pada September lalu.

Setelah upaya yang gagal pada Mei dan Agustus, kantor beritaKCNAmelaporkan bahwa sebuah roket telah diluncurkan pada Selasa (21/11) malam. "Roket itu secara akurat berhasil menempatkan satelit pengintai Malligyong-1 pada orbitnya," laporKCNA.

Gambar-gambar di media pemerintah menunjukkan Kim Jong-un menyaksikan peluncuran tersebut, lalu tersenyum dan melambaikan tangan, dikelilingi oleh para ilmuwan dan insinyur berseragam putih yang merayakan keberhasilan satelit tersebut.

"Satelit tersebut akan secara resmi memulai misi pengintaiannya mulai 1 Desember setelah menyelesaikan proses penyesuaian selama 7 hingga 10 hari," kataKCNAseraya menambahkan bahwa satelit tersebut sudah mengirimkan gambar.

"Pemimpin Kim Jong-un telah menyaksikan foto-foto luar angkasa dari Pangkalan Angkatan Udara Anderson, Pelabuhan Apra, dan pangkalan militer besar pasukan AS lainnya yang diambil di langit di atas Guam di Pasifik, yang diterima pada pukul 09.21 pada tanggal 22 November," ungkapKCNA.

Reaksi AS

Atas diluncurkannya satelit mata-mata Korut, Washington DC mengatakan peluncuran tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap serangkaian resolusi PBB yang melarang Pyongyang melakukan uji coba teknologi balistik yang digunakan dalam misil dan roket peluncuran satelit.

Sebagai tanggapan, Seoul pada Rabu segera menangguhkan sebagian perjanjian militer tahun 2018 dengan Korut, dan mengatakan akan melanjutkan operasi pengawasan di sepanjang perbatasan mereka.

Militer Korsel mengatakan satelit mata-mata tersebut dinilai telah memasuki orbit, berdasarkan analisis komprehensif informasi jalur penerbangan dan berbagai keadaan. Namun pihaknya menambahkan bahwa menentukan apakah satelit tersebut benar-benar beroperasi akan memakan waktu.

Berbicara di pusat peluncuran luar angkasa Pyongyang, pemimpin Kim Jong-un mengklaim perkembangan tersebut berarti Korut kini memiliki "mata kedua" yang mampu melihat jarak yang sangat jauh dan "tinju" kuat yang mampu melakukan pukulan pada jarak yang sangat jauh, kemungkinan mengacu pada misil balistik antarbenua milik Korut yang diklaim bisa menghantam daratan AS.

Kim menekankan sekali lagi bahwa perlu untuk mengoperasikan lebih banyak satelit pengintaian untuk meningkatkan alat serangan militer serta untuk pertahanan diri.

Sementara para pakar menyatakan peluncuran satelit itu juga tampaknya mengawali perlombaan antariksa di semenanjung tersebut, karena Korsel pun berencana meluncurkan satelit mata-mata pertamanya dengan roket SpaceX pada akhir bulan ini.

Keberhasilan menempatkan satelit mata-mata ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korut, khususnya di Korsel, dan menyediakan data penting dalam setiap konflik militer, kata para ahli.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top