Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Intelijen Korsel Ragukan Klaim Satelit Korut Telah Berfungsi

Korut Ancam Kerahkan Senjata Baru ke Perbatasan

Foto : AFP/Kazuhiro NOGI

Rayakan Keberhasilan I Pejalan kaki di Distrik Akihabara, Tokyo, Jepang, melewati monitor raksasa yang sedang menayangkan berita pemimpin Korut, Kim Jong-un, sedang merayakan keberhasilan peluncuran satelit pada Rabu (22/11) lalu. Usai peluncuran satelit itu, hubungan antara Korut dan Korsel semakin memanas.

A   A   A   Pengaturan Font

Situasi di Semenanjung Korea kian panas setelah Korut mengancam akan mengirimkan persenjataan barunya ke perbatasannya setelah Korsel menangguhkan perjanjian militer.

SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Kamis (23/11) mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan senjata baru dan angkatan bersenjata yang lebih kuat ke perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), sementara agen mata-mata Seoul mengatakan Pyongyang telah menerima bantuan Russia untuk berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit.

Peluncuran Malligyong-1 pada Selasa (21/11) lalu adalah upaya ketiga Pyongyang untuk menempatkan satelit pengintai militer di angkasa setelah dua kali kegagalan pada Mei dan Agustus lalu.

Media pemerintah Korut mengklaim beberapa jam setelah peluncuran bahwa pemimpin Kim Jong-un sudah mendapatkan gambar pangkalan militer AS di Guam yang dikirimkan oleh satelit yang baru diluncurkan itu.

Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) mengatakan kepada anggota parlemen bahwa peluncuran tersebut sukses namun memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah satelit tersebut berfungsi seperti yang diklaim Pyongyang, dan menambahkan bahwa Korut telah menerima masukan dari Russia setelah Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Russia, Vladimir Putin, pada September lalu.

"Setelah pertemuan puncak dengan Putin, Korut memberikan Moskwa cetak biru dan data yang relevan dengan peluncuran satelit pertama dan kedua. Russia kemudian menganalisis data tersebut dan memberikan umpan balik kepada Korut," kata badan tersebut kepada anggota parlemen, menurut pengarahan yang diberikan oleh anggota parlemen Yoo Sang-bum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top