Selasa, 24 Des 2024, 02:30 WIB

Korut akan Kirim Lagi Pasukan dan “Drone” ke Russia

Sejumlah tentara Korut berbaris saat Menhan Russia, Andrei Belousov (tengah), berkunjung ke Pyongyang pada akhir November lalu. Pada Senin (23/12), militer Korsel melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda Korut bersiap untuk mengirim lebih

Foto: AFP/Russian Defence Ministry

SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) pada Senin (23/12) melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda Korea Utara (Korut) bersiap untuk mengirim lebih banyak pasukan dan senjata, termasuk pesawat tak berawak (drone) bunuh diri, ke Russia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.

Korut sebelumnya telah menyediakan peluncur roket ganda 240 mm dan howitzer gerak sendiri 170 mm, dan terlihat bersiap memproduksi lebih banyak drone bunuh diri yang akan dikirim ke Russia setelah pemimpin Kim Jong-un menginspeksi uji coba bulan lalu, menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul.

"Drone bunuh diri adalah salah satu tugas yang menjadi fokus Kim Jong-un," kata seorang pejabat JCS, seraya menambahkan bahwa Korut telah menyatakan niatnya untuk memberikannya kepada Russia.

Drone semacam itu telah banyak digunakan dalam perang Ukraina dan Kim Jong-un telah memerintahkan produksi massal senjata udara tersebut serta pembaruan teori dan pendidikan militer, dengan alasan semakin ketatnya persaingan global, demikian laporan media pemerintah.

Korsel bersama Amerika Serikat (AS) dan Ukraina mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 12.000 tentara Korut di Russia. JCS mengatakan sedikitnya 1.100 dari mereka telah tewas atau terluka, sesuai dengan pengarahan pekan lalu oleh badan mata-mata Korsel, yang melaporkan sekitar 100 kematian dan 1.000 lainnya terluka di wilayah Kursk.

Tingkatkan Daya Tawar

Meningkatnya hubungan militer Pyongyang dengan Moskwa dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi Seoul setelah negara itu memodernisasi kekuatan konvensionalnya, yang dianggap lebih rendah dibandingkan dengan Korsel, dan memperoleh pengalaman tempur, kata pejabat JCS itu.

Di sepanjang perbatasan Korea yang dijaga ketat, Korut telah mengirimkan hingga 10.000 tentara untuk mengubah daerah itu menjadi tanah terlantar dan memasang penghalang serta kawat berduri dalam beberapa pekan terakhir, meskipun jumlahnya turun menjadi beberapa ratus selama akhir pekan, kata JCS.

JCS merilis foto-foto yang katanya memperlihatkan sekelompok tentara Korut menguji pagar kawat berlistrik menggunakan seekor kambing.

Ada juga kemungkinan bahwa Korea Utara akan menguji coba MISIL hipersonik jarak menengah sekitar akhir tahun menjelang pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, sambil mengirimkan lebih banyak balon sampah ke Selatan, tambah JCS.

Korut diketahui telah meluncurkan ribuan balon berisi kantong-kantong sampah sejak akhir Mei, dengan alasan bahwa hal itu merupakan balasan terhadap balon-balon yang membawa selebaran propaganda yang diterbangkan oleh aktivis Korsel.

“Dengan dukungan Russia, mereka kemungkinan akan mencoba melakukan berbagai provokasi strategis tahun depan, seperti meluncurkan misil balistik antarbenua dan melakukan uji coba nuklir untuk meningkatkan daya tawarnya dengan AS,” kata pejabat JCS itu. ST/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan: