Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Korsel, AS, dan Jepang, Juga Kerahkan Jet Tempur

Korsel, AS, dan Jepang, Gelar Latihan Udara Gabungan Pertama

Foto : AFP/US AIR FORCE/STAFF SGT BENJAMIN SUTTON

Bomber AS I Pesawat bomber B-52 milik Angkatan Udara AS terbang di wilayah udara dekat pangkalan militer Osan di Korsel pada Januari 2016 lalu. Pada Minggu (22/10), pesawat bomber berkemampuan nuklir AS ini dilibatkan dalam latihan udara gabungan antara Angkatan Udara Korsel, AS, dan Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang, melakukan latihan udara gabungan pertama mereka pada Minggu (22/10), kata militer Seoul.

Latihan gabungan, menurut pernyataan militer Korsel, bertujuan ingin menunjukkan solidaritas di antara ketiga negara dan direncanakan untuk memperluas kerja sama tiga pihak berdasarkan aliansi yang solid antara Korsel dan AS.

Latihan tersebut, yang melibatkan pesawat bomber B-52 berkemampuan nuklir AS, dilakukan ketika Seoul, Washington DC, dan Tokyo, berupaya meningkatkan kerja sama pertahanan mereka terhadap meningkatnya ancaman misil dan nuklir dari Korea Utara (Korut).

Pesawat bomber AS telah mendarat di pangkalan udara Korsel pada Selasa (17/10) lalu setelah terbang di atas pameran pertahanan terbesar negara itu. Bomber B-52, yang terbang dengan kecepatan subsonik, dapat menempuh jarak lebih dari 8.800 mil tanpa mengisi bahan bakar, pada ketinggian mencapai 50.000 kaki.

Selain itu seperti dilaporkan kantor beritaYonhap, dalam latihan gabungan itu, baik Korsel, AS, dan Jepang, juga mengerahkan sejumlah jet tempur.

"Latihan trilateral tersebut berlangsung di selatan Semenanjung Korea, tempat zona identifikasi pertahanan udara Seoul dan Tokyo tumpang tindih," lapor Angkatan Udara Korsel. "Ini menandai pertama kalinya kekuatan udara Korsel, AS, dan Jepang, melakukan latihan udara," imbuh AU Korsel dalam sebuah pernyataan.

Latihan udara gabungan ini merupakan upaya terbaru dari Washington DC dan dua sekutunya di Asia untuk memperkuat hubungan dalam menghadapi ketegangan dengan Korut dan pengaruh Tiongkok di wilayah tersebut.

Juga pada Minggu, Angkatan Laut Korsel dan AS telah menyelesaikan latihan anti-kapal selam bersama yang disebut Silent Shark, kata AL Korsel.

Respons Ancaman Korut

Latihan gabungan tersebut, menurut AU Korsel, direncanakan untuk memperluas kemampuan respons ketiga negara terhadap ancaman nuklir dan misil Korut yang semakin meningkat.

Pyongyang memandang semua latihan tersebut sebagai latihan untuk melakukan invasi dan telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang luar biasa sebagai tanggapannya.

Korut menolak keras pengerahan aset militer jarak jauh yang dilakukan Washington DC dan pada tahun 2017 mengancam akan menembak jatuh pesawat bomber strategis AS bahkan saat terbang di luar wilayah udara Korut.

Kedatangan pesawat bomber B-52 menyusul kunjungan sepekan sebelumnya oleh kapal induk bertenaga nuklir AS, USS Ronald Reagan, yang memicu kemarahan dari Pyongyang.

Kedatangan USS Ronald Reagan terjadi menjelang kunjungan selama dua hari Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, ke Pyongyang, ketika negara tetangga dan sekutu bersejarah itu tersebut berupaya untuk mempererat hubungan.

Dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata yang memecahkan rekor oleh Pyongyang tahun ini, Seoul telah berupaya memperkuat hubungan keamanannya dengan sekutu tradisionalnya yaitu AS sambil memasuki perjanjian pertahanan yang juga mencakup Jepang.

Pada Agustus lalu, para pemimpin ketiga negara bertemu dalam pertemuan di Camp David, menyetujui rencana latihan gabungan reguler dan berbagi datareal-timemengenai Korut. AFP/Anadolu/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top