Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korea Utara Kembali Kirim Ratusan Balon Sampah ke Korea Selatan

Foto : AFP

Korea Utara telah menerbangkan lebih banyak balon berisi sampah ke arah selatan, serangan terbaru dalam serangkaian serangan di perbatasan yang memicu kampanye propaganda balasan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara menerbangkan ratusan balon berisi sampah ke arah selatan, kata militer Korea Selatan pada hari Sabtu (7/9), serangan terbaru dalam kampanye provokasi dan propaganda saling balas kedua negara.

Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 900 balon sampah selama tiga hari terakhir, termasuk sekitar 190 balon pada Jumat malam, sekitar 100 di antaranya telah mendarat, terutama di Seoul dan provinsi Gyeonggi utara, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Militer Korsel mengatakan kantong-kantong plastik dan kertas merupakan "sebagian besar sampah" yang diikatkan pada balon. Ia menambahkan kantong-kantong itu tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi masyarakat.

Korea Utara telah mengirim hampir 5.000 balon berisi sampah ke selatan sejak bulan Mei, dengan alasan itu adalah balasan atas balon propaganda yang diluncurkan ke utara oleh aktivis Korea Selatan.

Sebagai tanggapan, Seoul telah menangguhkan kesepakatan militer untuk mengurangi ketegangan dengan Pyongyang dan memulai kembali beberapa siaran propaganda dari pengeras suara di sepanjang perbatasan.

Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan serangan balon merupakan taktik propaganda yang tidak efektif bagi Korea Utara.

Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un dan juru bicara utama rezim, "mungkin berpikir bahwa balon sampah memperburuk perpecahan politik di Korea Selatan, tetapi hal itu justru lebih merusak citra internasional Korea Utara", kata Easley.

Namun, warga di wilayah Selatan "merasa terganggu dengan operasi pembersihan yang diperlukan dan khawatir akan potensi eskalasi", tambahnya.

"Cara paling masuk akal untuk keluar dari kebuntuan saat ini bagi Pyongyang adalah memulai kembali diplomasi dengan Seoul, dengan syarat kelompok masyarakat sipil Korea Selatan secara sukarela tidak ikut serta dalam peluncuran balon."

Peluncuran terbaru terjadi saat Perdana Menteri Jepang yang akan lengser, Fumio Kishida, berada di Seoul untuk kunjungan dua hari, bertemu dengan pemimpin Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Jumat.

Keduanya membahas pentingnya "kerja sama antara Korea dan Jepang dan juga dengan Amerika Serikat, untuk menanggapi masalah nuklir Korea Utara".

Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun, dengan Korea Utara baru-baru ini mengumumkan pengerahan 250 peluncur rudal balistik ke perbatasan selatannya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top