Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Bumi - Banten Rawan Gempa karena di Zona Prisma Akresi

Korban Gempa Berharap Mendapatkan Bantuan Perbaikan Rumah

Foto : ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Tangerang

Seorang warga berusaha memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa tektonik dengen magnitudo 6,6 yang berpusat di Sumur, Banten beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,6 pada Jumat (14/1) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah mereka.

Kusni, warga Desa Kertamukti di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, mengatakan bahwa bagian depan rumahnya roboh akibat gempa namun dia tidak punya cukup uang untuk memperbaikinya. Dia tidak berani menempati rumahnya karena khawatir akan roboh. Dia mengajak keluarganya mengungsi ke rumah orang tuanya untuk sementara waktu. "Kami bersama keluarga untuk sementara tinggal bersama orang tua," katanya, Rabu (19/1).

Sementara Eni, warga Kecamatan Sumur yang lain, bangunan rumahnya miring dan dindingnya retak akibat gempa. Eni dan keluarganya untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat. "Kami khawatir rumahnya kalau diterpa angin kencang roboh," kata Eni, berharap pemerintah segera mengucurkan bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat gempa.

Sekretaris Camat Sumur Amsor mengatakan bahwa di wilayah Kecamatan Sumur gempa menyebabkan 53 rumah rusak berat, 134 rumah rusak sedang, dan 272 rumah rusak ringan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang menyebutkan kerusakan rumah akibat gempa bumi magnitudo 6,6 yang berpusat di Perairan Sumur, Kamis (14/1) bertambah menjadi 2.556 unit dari sebelumnya 2.423 unit.

Selain itu juga kerusakan fasilitas umum di antaranya sekolah 62 unit, puskesmas 17 unit, kantor pemerintahan tujuh, masjid 15 unit dan tempat usaha tiga unit.

"Kerusakan rumah itu tersebar di 172 desa di 30 kecamatan, " kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro di Pandeglang, Rabu.

BPBD Kabupaten Pandeglang hingga kini masih melakukan pendataan rumah warga yang mengalami kerusakan, termasuk fasilitas umum.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Pemerintah Provinsi Banten dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin membantu untuk perbaikan rumah yang rusak.

Lempeng Tektonik

Sementara itu, pakar dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Iyan Haryanto menyebut wilayah Banten rawan gempa bumi tektonik karena masuk dalam wilayah Prisma Akresi.

Menurutnya, Prisma Akresi merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi karena berada di atas pusat-pusat gempa. Wilayah ini merupakan kumpulan dari sesar-sesar naik atau sesar yang mengangkat akibat proses penumbukan atau penunjaman.

"Jika di Sumatera, Prisma Akresi ini muncul menjadi pulau, kalau di selatan Jawa belum membentuk pulau," kata Iyan dalam laman resmi Unpad yang dikunjungi, Rabu.

Peristiwa gempa bumi yang terjadi akhir-akhir ini di selatan Jawa, menurutnya, menjadi pengingat bahwa Indonesia berada pada kawasan lempeng yang terus bergerak. Pergerakan lempeng tektonik, kata dia, menjadi pemicu terjadinya gempa bumi.

Maka dari itu, pengetahuan masyarakat akan mitigasi kebencanaan, menurutnya, harus diperkuat. Dia menilai minimnya pengetahuan mitigasi bencana akan berdampak fatal ketika bencana terjadi.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top