Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Praktik Mafia Dagang

Kopi Impor Rugikan Petani Lampung

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku usaha kopi di Lampung mengaku resah dengan adanya impor kopi masuk ke wilayah Lampung dalam jumlah yang besar. Keberadaan kopi impor luar tersebut akan membuat harga kopi di tingkat petani di Lampung, tidak bisa naik.

"Diharapkan pemda setempat, Dinas Perdagangan melakukan investigasi kasus ini, demi selamatkan petani kopi," ungkap Henry Saragih, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI), kepada Koran Jakarta, Kamis (25/7).

Henry mengatakan, masuknya kopi impor akan menghancurkan harga kopi lokal khususnya di Lampung dan sekitarnya. Terlebih, saat ini sejumlah wilyaah di Sumatra memasuki musim panen, termasuk di Lampung dan Sumatera Selatan."Apabila kopi impor masuk maka akan menggangu harga kopi petani," tuturnya.

Masuknya kopi impor di wilayah Lampung, mendapat perhatian khusus dari Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.Ia mengaku menyesal atas kasus impor kopi tersebut, saat berbincang dengan para pemimpi redaksi media massa di Lampung, kemarin.

Dia meminta Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, Dewan Kopi (DeKopi) Lampung, dan Kadin Lampung mengambil langkah cepat terkait fakta adanya impor kopi dari luar negeri.

Ketua DeKopi Mukhlis Basri mengaku, telah berkomunikasi dengan Gubernur Lampung terkait hal tersebut. Menurutnya, impor kopi harus disetop karena membuat harga kopi petani Lampung turun. Disisi lain, apabila ada izin dari kementerian terkait impor kopi, maka ada yang memberikan rekomendasinya dari Lampung. Sebab, izin dari pusat tidak mungkin turun kalau tidak ada rekomendasi dari daerah.

Henry Saragih menambahkan, harga kopi lokal di Sumatera Selatan sudah jatuh hingga 18.000 rupiah per kg. Diduga kuat kopi impor tersebut didatangkan dari Vietnam, jika benar berarti jenisnya robusta. "Bisa jadi ada industri di lamung yang melakukan hal ini,"ucapnya.

Padahal, kata Ketua SPI ini, ketika ketika industri didekatkan ke daerah produsen semestinya bisa menyerap kopi lokal sekitarnya terlebih dahulu, bukan justeru impor.

Masuk Mafia

Menurut Ketua DeKopi, Mukhlis tingginya impor kopi yang masuk ke Lampung sebagai bukti adanya mafia kopi. Ia menduga, modus mafia tersebut adalah mencampurkan kopi impor dengan kopi lampung, lalu diekspor kembali.

Ia mengaku, harga kopi Vietnam kisaran 15.000 rupiah per kg sedangkan kopi Lampung kualitas ekspor harganya 22.000 rupiah per kg. Kopi yang sudah dicampur dengan Kopi Lampung inilah, dijual dengan mengaku kopi Lampung. ers/E-12

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top