Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konten Media Sosial Kerap Picu Konflik, Muhammadiyah Minta Dai Jangan Gaptek

Foto : Istimewa

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

A   A   A   Pengaturan Font

"Medan yang sekarang tidak kalah rumitnya sedang dihadapi para dai adalah medan virtual atau dunia maya. Terutama teknologi informasi, penguasaan terhadap IT dengan fenomena industri 4.0 dan semua itu harus dikuasai oleh dai-dai Muhammadiyah,'' ujarnya.

Medan dakwah di era revolusi industri 4.0 tercerabut, sehingga dai Muhammadiyah juga harus melakukan 'migrasi' kegiatan dakwahnya ke dunia maya. Misalnya dai harus paham tentangvirtual realitydan dapat mengoperasikaninternet of thing,termasuk mampu memproduksi konten untuk dipublikasikan di media sosial dan digital.

"Karena hal tersebut maka tentunya kita akan berhadapan dengan pihak-pihak yang kontra perdamaian, yaitu pihak-pihak yang berupaya ingin menciptakan konflik yang bisa menjurus pada kekerasan fisik, perlakuan yang simbolik, ujaran kebencian, pembunuhan karakter dan seterusnya," ungkapnya.

Namun di sisi lain, Muhadjir Effendy juga mengingatkan kepada dai-dai Muhammadiyah supaya memiliki keberdayaan ekonomi. Setidaknya mereka memiliki kecukupan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, serta dai Muhammadiyah tidak boleh bermental miskin, supaya jika memiliki kelebihan harta bisa beramal kebajikan untuk umat yang membutuhkan.

"Primum manducare, deinde philosophari. Artinya kenyangi perut dulu baru berpikir, kenyangi dulu perutmu baru berdakwah. Jangan sampai berdakwah dalam keadaan lapar. Karena orang yang lapar isi dakwahnya akan penuh dengan kemarahan," tandasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top