Konten Kurikulum untuk Kreativitas Peserta Didik
PANGKAS KURIKULUM -- Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda (kanan), saat berdiskusi dengan 120 tenaga kependidikan, di Purwakarta, Minggu (14/5).
Dia menambahkan, sekolah terpanggil menerapkan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, hingga saat ini sebanyak 80 persen sekolah di Indonesia telah menggunakan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran.
"Saya acungi jempol atas kebijakan ini. Ini sangat luar biasa, artinya kebijakan ini berarti memang dibutuhkan, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.
Prinsip Kurikulum
Pelaksana Tugas (Plt.) Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri, menerangkan Kurikulum Merdeka merupakan pembelajaran kontekstual yang dirancang dengan prinsip penyederhanaan, fleksibilitas, dan berkeadilan serta berfokus pada pelayanan peserta didik. Prinsip tersebut dimulai dengan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada guru untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik, sehingga para peserta didik juga memiliki ruang yang seluas-luasnya dalam memgembangkan potensi.
Dia menekankan, Kurikulum Merdeka dirancang dalam segala situasi. Pihaknya tidak menargetkan sarana dan prasarana atau urusan administrasi dalam kurikulum tersebut. "Kita berfokus pada peningkatan kualitas proses pembelajaran, peningkatan kualitas komunikasi dan hubungan interaksi antara peserta didik tenaga pendidik, orang tua, serta masyarakat di lingkungan sekolah," terangnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya