![Konsumsi Tumpuan Ekonomi RI](https://koran-jakarta.com/images/article/phpj4cwx8_resized.jpg)
Konsumsi Tumpuan Ekonomi RI
![Konsumsi Tumpuan Ekonomi RI](https://koran-jakarta.com/images/article/phpj4cwx8_resized.jpg)
Winfried Wicklein, Direktur ADB untuk Indonesia.
Perbaikan terhadap iklim investasi seperti perampingan sistem administrasi pajak dan penyederhanaan perizinan usaha juga diyakini akan makin mendukung sentimen positif investor.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga didukung oleh penguatan permintaan domestik dalam jangka pendek karena meningkatnya lapangan kerja di sektor formal dan perluasan program bantuan sosial pemerintah. Stabilnya pergerakan laju inflasi yang tetap rendah pada kisaran 3,2 persen pada 2019 dan 3,3 persen pada 2020, juga menjaga momentum pertumbuhan belanja sektor swasta.
Namun, membaiknya kinerja konsumsi rumah tangga dapat menjadi faktor yang mendorong impor barang dan jasa dalam periode ini, meski tidak setinggi pada 2018. Karena itu, defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan mencapai 2,7 persen terhadap PDB masing-masing pada 2019 dan 2020 atau lebih rendah dari 2018 yang tercatat tiga persen dari PDB.
Faktor pemicunya adalah pertumbuhan impor maupun ekspor yang mengalami perlambatan, meski pemasukan dari pendapatan devisa sektor pariwisata terus berlanjut. Laporan ADO ikut mengingatkan risiko eksternal terhadap proyeksi ekonomi yaitu meningkatnya ketegangan perdagangan global dan volatilitas pasar keuangan internasional serta kemungkinan kekeringan akibat fenomena El Nino.
Tren Positif
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya