Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konsumsi Kopi Tingkatkan Hidup Lebih Panjang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan meminum kopi bahkan dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kesempatan hidup yang lebih panjang, bahkan untuk orang yang mengonsumsi kopi setidaknya delapan gelas per harinya.

Penelitian yang melibatkan hampir 500 ribu orang dewasa di Inggris mengatakan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah akan kematian sekitar 10 tahun lebih lama ketimbang yang tidak meminum kopi. Ini adalah penelitian besar pertama yang menunjukkan manfaat dari mengonsumsi kopi bahkan pada orang dengan gangguan genetik yang mempengaruhi bagaimana tubuh mereka menggunakan kafein.

Secara keseluruhan, peminum kopi memiliki kemungkinan 10 hingga 15 persen berumur lebih panjang dibandingkan yang tidak selama satu dekade ini. Perbedaan dari jumlah kopi yang diminum dan variasi genetik pun menunjukkan angka yang minimal. Meskipun begitu, hasil dari penelitian ini tidak bisa menjadi rujukan bahwa meminum kopi adalah agar awet muda sehingga yang bukan peminum kopi menjadi mulai meminum kopi.

Menurut Alice Lichtenstein, ahli nutrisi dari Universitas Tufts, Boston, AS, mengatakan hasil penelitian ini bersifat memperkuat penelitian sebelumnya dan menambah fakta tambahan untuk para peminum kopi. "Sulit dipercaya bahwa sesuatu yang kita nikmati dapat memberikan sesuatu yang baik bagi (tubuh) kita. Atau setidaknya, tidak menjadi sesuatu yang buruk," kata Lichtenstein.

Penelitian itu menggunakan bubuk kopi segar untuk meminum kopi dan sudah diterbitkan pada pekan lalu dalam jurnal JAMA Internal Medicine. Meskipun begitu, masih belum terlalu jelas bagaimana meminum kopi dapat berkemungkinan besar mempengaruhi umur panjang.

Erikka Loftfield, peneliti di Institut Kanker Nasional AS mengatakan bahwa kopi mengandung lebih dari seribu kandungan senyawa termasuk antioksidan, yang dapat membantu sel dari kerusakan. Penelitian lainnya juga mendukung bahwa kandungan yang terdapat pada kopi bisa mengurangi peradangan dan meningkatkan tubuh dalam menggunakan insulin, sehingga bisa mengurangi risiko terkena diabetes.

Loftfield mengatakan bahwa banyak usaha dan penelitian lainnya yang bermunculan tentang manfaat dari kopi yang menunjukan bahwa dapat memberikan potensi umur panjang dari mengonsumsinya. Selain itu kopi juga dapat membuat seseorang merasa lebih senang, terlebih jika diminum di pagi hari karena bisa membuat orang bersemangat mengawali harinya.

Untuk penelitian itu peneliti mengundang sembilan juta orang dewasa di Inggris untuk turut andil dalam penelitian tersebut. Namun hanya sekitar 498 ribu pria dan wanita berusia antara 40 hingga 69 tahun yang setuju. Dengan rendahnya angka partisipasi yang terlibat, para peneliti mengatakan mungkin para partisipan ini jauh lebih sehat dari populasi Inggris secara umum. Partisipan diminta untuk mengisi kuisioner tentang mengonsumsi kopi sehari-hari, olah raga, dan kebiasaan lainnya, serta melakukan latihan fisik termasuk tes darah.

Kebanyakan dari peminum kopi ini, yaitu sekitar 154 ribu atau sepertiganya mengonsumsi kopi dua hingga tiga gelas setiap harinya. Dan 10 ribu partisipan meminum sedikitnya delapan gelas sehari.

Para peminum kopi pada penelitian yang dilakukan di Inggris tersebut tidak memiliki risiko yang lebih tinggi dari yang bukan peminum kopi akibat kematian yang disebabkan dari penyakit jantung dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Dan ketika semua penyebab kematian digabungkan, bahkan metabolisme kafein yang lambat bisa meningkatkan umur panjang.

Pada penelitian sebelumnya pun para peminum kopi sama halnya dengan yang bukan peminum kopi, yaitu seperti meminum alkohol dan merokok. Namun peneliti yang mengambil faktor-faktor tersebut untuk dipertimbangkan mengatakan bahwa dengan meminum kopi kelihatannya dapat membuang racun-racun negatif yang dihasilkan dari kegiatan seperti meminum alkohol dan merokok.

Selain itu, peneliti juga tidak menuliskan jenis seperti apa yang diminum oleh partisipannya. Seperti yang telah diketahui, ada beragam jenis kopi yang ada di masyarakat. Yang paling dasar adalah kopi hitam, kopi dengan creamer, kopi dengan gula, atau dengan creamer dan gula. Tetapi Lichtenstein mengatakan terlalu banyak menambahkan bahan-bahan lain pada kopi tidak sehat. "Seperti menambahkan lemak dan kalori itu tidak sehat," katanya. gma/R-1

Indonesia Surga Beragam Kopi

Indonesia adalah surga dari bagi beragam jenis kopi terbaik, dan sebagian besar tumbuh di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Bali. Hal itulah yang mendasari kedai kopi asal Australia Toby's Estate Specialty Coffee Roaster untuk mengembangkan sayapnya di Indonesia.

Apalagi sekarang tren meminum kopi sudah bergeser ke arah yang lebih millenial, tidak hanya disukai oleh orang dewasa. "Budaya minum kopi di Indonesia terus berkembang, makanya kita mencoba untuk mengembangkan roasting coffee di Jakarta," kata Terry Svenson selaku CEO Suntory Coffee International.

Memasuki pasar Indonesia, Imron J Kusuma, CEO dari Toby's Estate Indonesia mengaku positif dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Selain menggunakan kopi asli Indonesia di hampir seluruh kedainya di luar negeri. "Sebenarnya banyak kopi di Indonesia dan banyak yang bilang cinta kopi Indonesia, tetapi kenyataannya Indonesia masih sering ekspor kopi," ujar Imron.

Tidak hanya ingin menghasilkan kopi yang enak dinikmati saja, Toby's Estate juga ingin menghasilkan bijih kopi yang baik sehingga dapat menaikan tingkatan grade yang dimiliki pada bijih kopi tersebut sehingga dapat mempunyai nilai jual yang tinggi.

"Jenis bijih kopi itu ada bermacam-macam. Tapi bagaimana cara membuat itu menjadi lebih bagus adalah dengan mengedukasi petaninya," ujar Imron.

Menurutnya, daripada para petani menghasilkan bijih kopi yang biasa-biasa saja dan dihargai murah oleh pembeli, dengan diberikan pengetahuan lebih dapat membuat mereka menghasilkan kopi yang bagus dan dihargai lebih mahal. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top