Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Konsep Bisnis yang Wajib Dimiliki Wirausahawan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, saya tahu menjadi seorang wirausahawan yang memulai dari awal tentu sangat berat dan beresiko, tapi saya sudah mantap ingin mencobanya. Kakek dan ayah saya semua berwirausaha. Jatuh bangun bertahun-tahun dan akhirnya menuai sukses.
Mohon advisnya Bu, hal-hal apa saja yang wajib diketahui dan dimiliki seorang pengusaha agar berhasil menjalankan bisnisnya.

Jawaban:
Setiap entrepreneur atau wirausahawan bertanggung jawab penuh atas keseluruhan bisnis yang ia jalankan. Mereka menghadapi kesulitan, kekhawatiran, dan risiko kegagalan, jauh lebih besar dibanding pekerja upahan dan karyawan yang digaji bulanan dengan tugas dan tanggung jawab terbatas. Namun, dalam hal penghasilan, entrepreneur juga berpeluang mendapat jauh lebih besar.
Kebanyakan wirausahawan membangun bisnis dari bawah, mengalami fase jatuh-bangun, sampai akhirnya berhasil memiliki perusahaan dan menggaji ratusan karyawan. Menjadi entrepreneur adalah sebuah proses dan tidak bisa ditempuh secara instan. Modal uang banyak tidak otomatis menjamin bisnis menjadi sukses.
Seorang usahawan yang sukses berbisnis, setidaknya memiliki lima konsep bisnis sejak pertama kali menjalankan usahanya seperti berikut ini:
1. Ketertarikan dan Visi
Faktor paling mendasar yang membuat bisnis bisa sukses adalah ketertarikan (interest). Seorang entrepreneur punya peluang lebih besar untuk sukses apabila memulai usaha dari hal-hal yang membuat dirinya tertarik. Ia akan punya daya tahan luar biasa jika mengerjakan sesuatu yang menjadi ketertarikan walaupun melebihi waktu kerja, tidak cepat bosan, dan tidak akan gampang menyerah jika menemui kesulitan.
Tetapi, ketertarikan saja tidak cukup. Meski seorang pengusaha menikmati melakukan aktivitas sehari-hari karena ketertarikannya, peluang untuk tumbuh dan berekspansi mustahil tanpa visi atau tujuan berbisnis. Entrepreneur harus punya visi yang kuat dan menggambarkan masa depan usahanya. Lalu, ia akan mewujudkannya bersama para karyawan.

2. Beragam "Skill"
Sebagai pemimpin sebuah perusahaan, entrepreneur sebaiknya memiliki berbagai skill terkait industri yang ia jalankan. Akan jauh lebih mudah mengelola bisnis di awal apabila ia sangat terampil menyelesaikan bermacam tugas pekerjaan dalam industrinya secara efektif dan efisien. Skill tidak hanya terkait teknis, tetapi juga soft skill, seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan komunikasi.
Sebagai contoh, pengusaha yang ingin memulai bisnis startup dalam pembuatan aplikasi mobile games, maka ia mesti punya pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang teknologi mobile berbasis Android, desain game, mobile app programming, dan juga marketing.

3. Investasi Finansial dan Emosional
Setiap entrepreneur wajib berinvestasi dalam perusahaan yang dibangunnya. Investasi tersebut berupa waktu yang dihabiskan untuk mengelola bisnis, skill yang ia gunakan untuk menyelesaikan berbagai kendala, dan reputasi personal yang dipertaruhkan.
Namun, yang tak kalah penting adalah investasi tangible dalam bentuk aset nyata yang bernilai ekonomis, baik finansial maupun nontunai seperti bangunan dan kekayaan intelektual.
Entrepreneur yang tidak berinvestasi di perusahaan sendiri tidak akan bisa meyakinkan investor untuk ikut menanamkan asetnya. Perusahaan semacam ini kemungkinan sulit untuk berkembang.

4. Risiko dan Hasil
Kewirausahaan selalu lekat dengan risiko. Semakin besar investasi yang ditanam dalam sebuah bisnis, maka tingkat risikonya semakin besar, demikian pula sebaliknya. Tetapi, risiko juga berkorelasi positif dengan hasil. Risiko besar biasanya juga menjanjikan hasil yang besar pula, sedangkan risiko yang kecil juga memberikan hasil yang kecil.
Investasi dalam waralaba lebih kecil risikonya, tetapi hasilnya juga sepadan. Sementara seorang entrepreneur yang memulai bisnis dari nol mempertaruhkan investasi besar akan menanggung risiko lebih besar. Jika perhitungannya terhadap pasar dan konsumen keliru, ia bisa bangkrut total. Tetapi jika benar, ia bisa menjadi kaya raya.
5. Organisasi dan Delegasi
Setelah merintis usaha sendirian, pengusaha perlu mendorong bisnis tumbuh lebih cepat dan stabil. Ia harus merekrut orang-orang yang punya spesialisasi untuk pekerjaan di perusahaan. Pada akhirnya, ia harus membentuk sebuah organisasi dan mendelegasikan setiap tugas pada karyawan yang direkrut.
Memang pengusaha dan pemilik bisnis mesti tahu dan mengendalikan setiap hal yang terjadi di perusahaan. Namun, jika ingin perusahaan maju dan berkembang, ia harus belajar mempercayai dan membiarkan orang lain melakukan bagian pekerjaannya tanpa banyak dicampuri. Karena, mau tidak mau, semakin besar perusahaan akan semakin besar pula organisasi yang menggerakkan bisnis.
Organisasi yang solid memiliki orang-orang yang tepat di setiap posisi. Itu sebabnya mengapa Anda sebagai entrepreneur sebaiknya hanya mencari karyawan yang punya kompetensi dan tujuan pribadi yang selaras dengan tujuan organisasi.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top