Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Tiongkok I Presiden Xi Buka Kongres PKT pada Minggu (16/10)

Kongres PKT Siap Dibuka Saat Beijing Hadapi Tantangan

Foto : AFP/Noel Celis

Jelang Kongres PKT l Sejumlah warga berdiri di depan foto besar Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat mengunjungi pameran pencapaian Tiongkok selama dua periode kekuasaan Xi yang digelar di Beijing Exhibition Center, pada Rabu (12/10) lalu. Pameran ini digelar menjelang dibukanya Kongres PKT pada Minggu (16/10).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok, Xi Jinping. pada Minggu (16/10) dijdawalkan akan membuka kongres bersejarah Partai Komunis Tiongkok (PKT), di mana ia siap untuk mempertahankan masa jabatan ketiga yang memperkuat posisinya sebagai penguasa paling kuat di negara itu sejak Mao Zedong.

Kongres PKT sendiri digelar pada saat yang penuh gejolak, dengan kepatuhan Xi terhadap kebijakan nol-Covid-19-nya yang telah menghancurkan ekonomi, sementara dukungannya untuk Presiden Russia, Vladimir Putin, semakin mengasingkan Tiongkok dari Barat.

Namun, para diplomat, ekonom, dan analis mengatakan bahwa Xi akan mengkonsolidasikan cengkeramannya pada kekuasaan. Kongres yang kira-kira akan berlangsung selama sepekan dengan dihadiri sekitar 2.300 delegasi itu, sebagian besar berlangsung tertutup di Balairung Besar Rakyat di Lapangan Tiananmen, Beijing.

Kurang transparannya politik Tiongkok, yang telah meningkat sejak Xi mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu, membuat para pengamat partai dibiarkan berspekulasi tentang siapa yang akan ditunjuk untuk jabatan-jabatan kunci dan apa arti penunjukan itu.

Namun, sedikit yang memperkirakan penyimpangan arah yang signifikan selama masa jabatan ketiga Xi, dengan fokus berkelanjutan pada kebijakan yang memprioritaskan keamanan dan kemandirian, kontrol negara terhadap ekonomi, diplomasi yang lebih tegas dan militer yang lebih kuat, dan tekanan yang semakin besar untuk merebut Taiwan.

Kongres PKT sendiri akan ditutup dengan pengenalan Komite Tetap Politbiro (Politburo Standing Committee/PSC), badan elit yang sekarang berjumlah tujuh orang.

"Kemungkinannya adalah bahwa susunan pemain baru tanpa kompromi akan loyal pada Xi," kata mantan diplomat Inggris, Charles Parton, yang kini jadi rekanan di Council on Geostrategy yang berbasis di London.

Kongres PKT kemungkinan akan dimulai dengan Xi membacakan laporan panjang lebar yang akan menguraikan prioritas umum untuk lima tahun ke depan. Kemudian akan dimulainya proses pergantian personel di pucuk pimpinan partai dan pemerintah karena masa kepemimpinan partai dan pemerintahan sekarang ini akan segera berakhir.

Pengamat Tiongkok paling tertarik untuk mengetahui siapa di antara anggota PSC yang akan ditunjuk sebagai perdana menteri berikutnya, pekerjaan yang dibebankan dengan tugas berat seperti mengelola ekonomi terbesar kedua di dunia, ketika Li Keqiang mundur pada Maret.

Beragam Harapan

Pada pidato pembukaan Xi di kongres terakhir pada 2017, secara luas bernadakan optimisme, termasuk rencana ambisius untuk mengubah Tiongkok menjadi kekuatan global terkemuka pada 2050. Kala itu Xi menyebutkan kata "reformasi" sebanyak 70 kali dalam pidato yang berlangsung hampir tiga setengah jam itu.

Sejak itu, keadaan telah berubah secara dramatis. Ekonomi Tiongkok telah dihantam oleh pembatasan Covid-19, krisis sektor properti yang menghancurkan, dan pukulan balik setelah tindakan keras Xi terhadap sektor teknologi di bawah panji "kemakmuran bersama". Secara global, hubungan Beijing dengan Barat pun telah memburuk secara tajam.

Investor dan masyarakat Tiongkok berharap kongres kali ini akan menandai tonggak sejarah setelah Tiongkok mulai meletakkan dasar untuk memutar kembali nol-Covid-19 setelah pada pekan ini mereka tampaknya semakin kecewa karena Beijing berulang kali menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan tersebut. SB/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top