Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Kongres AS Loloskan Paket Pengakhiran "Shutdown"

Foto : AFP/SAUL LOEB

FOTO BERSAMA - Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi (tengah) bersama perempuan anggota parlemen dari Demokrat foto bersama dengan latar belakang Gedung Putih di Washington DC, Kamis (4/1).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - House of Representative atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) yang kini dikuasai Partai Demokrat langsung membangun kekuatan pada hari pertama sidang. Kongres AS pada Kamis (3/1) mengesahkan dua paket pendanaan yang diajukan guna mengakhiri penutupan sebagian layanan pemerintah AS (partial government shutdown) yang telah berlangsung selama dua minggu.

Tak cuma itu, masa tugas Kongres ke-116 itu juga mencatat sejarah baru dengan memilih anggota Dewan dari kubu Demokrat asal California, Nancy Pelosi, 78 tahun, sebagai Ketua Kongres. Selanjutnya, dia akan disebut sebagai Speaker, yang merupakan peran paling kuat ketiga di Washington, setelah presiden dan wakil presiden.

Beberapa anggota parlemen bersorak dan bertepuk tangan panjang ketika Pelosi kembali memegang palu pimpinan, sebagai satu-satunya wanita yang pernah memegang jabatan itu. Dalam pidato pembukaannya, Pelosi bersumpah bahwa Kongres yang baru akan lebih bipartisan dan menyatukan. Namun, dia mengakui kenyataan pahit soal adanya perpecahan di Washington.

"Kami tidak berilusi bahwa pekerjaan kami akan mudah bahwa kita semua di ruangan ini akan selalu sepakat. Tapi, mari kita masing-masing berjanji saat kita tidak setuju, kita tetap menghormati satu sama lain dan akan menghormati kebenaran," ujarnya seolah menyinggung gaya agresif Trump.

Jalan buntu masih membayangi RUU tersebut, karena isi paket tidak memuat pendanaan untuk membangun tembok pemisah di perbatasan AS-Meksiko seperti yang diminta Presiden Donald Trump. Sebab, jika dana tersebut tidak disediakan, Trump mengancam akan memveto undang-undang pendanaan keamanan nasional yang digunakan untuk membiayai operasional lembaga-lembaga federal hingga 8 Februari 2019. Sementara Partai Republik yang menguasai Senat mengatakan akan absen dalam pemungutan suara RUU itu.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top