Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konflik dan Iklim Ancam Upaya Lawan Penyakit

Foto : AFP/Sia KAMBOU

Laporan Global Fund l Seorang petugas kesehatan sedang menyuntikkan vaksin antimalaria pada bayi di Abidjan, Pantai Gading, pada pertengahan Juli lalu. Laporan Global Fund pada Kamis (19/9) menyatakan bahwa perubahan iklim dan konflik telah mengancam kemajuan dalam perang melawan penyakit menular seperti AIDS, TBC dan malaria.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Perubahan iklim dan konflik telah mengancam kemajuan dalam perang melawan penyakit menular seperti AIDS, TBC dan malaria. Hal itu dikemukakan sebuah kelompok yang berdedikasi untuk memberantas penyakit tersebut pada Kamis (19/9).

"Dunia telah berhasil mengabaikan dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap upaya mengatasi penyakit lain," kata Global Fund yang berpusat di Jenewa, Swiss. "Hal ini telah menempatkan orang-orang termiskin dan paling terpinggirkan pada risiko lebih besar terhadap penyakit menular," imbuh kelompok tersebut dalam laporan tahunannya.

Global Fund pada 2023 lalu sebenarnya telah menyuntikkan lebih dari 5 miliar dollar AS untuk memerangi AIDS, tuberkulosis, dan malaria, yang merupakan penyakit yang telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun dan mempengaruhi jutaan lainnya. Kemajuan signifikan pun telah dicapai dalam perang melawan malaria, dengan dosis vaksin yang tersedia untuk melawan penyakit tersebut. Dari ketiga penyakit sasaran utama dana tersebut, penyakit ini adalah yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim.

Namun sayangnya saat ini banyak negara masih menghadapi krisis termasuk perubahan iklim, konflik dan kekacauan politik, terkikisnya hak asasi manusia dan serangan terhadap kesetaraan gender, resistensi antimikroba, serta meningkatnya utang dan masalah ekonomi, sehingga upaya untuk melawan ketiga penyakit yang menjadi prioritas Global Fund saat ini menghadapi ancaman yang mendalam dan meningkat dengan cepat. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top