Konferensi Understanding Tiongkok 2024 Fokus pada Modernisasi Tiongkok dan Peluang Baru Bagi Dunia
Foto udara yang diambil dari drone pada 12 Maret 2024 menunjukkan pemandangan kota saat matahari terbenam di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan.
Foto: ANTARA/Xinhua/Liu DaweiGuangzhou - Konferensi Understanding Tiongkok 2024, yang berfokus pada modernisasi Tiongkok dan peluang baru bagi dunia, dibuka pada Selasa (3/12) di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan.
Konferensi tahun ini, yang mengusung tema "Menjalankan Reformasi Hingga Akhir: Modernisasi Tiongkok dan Peluang Baru bagi Pembangunan Dunia" (Carry through the Reform to the End: Chinese Modernization and New Opportunities for World Development), mempertemukan lebih dari 600 partisipan termasuk politisi, pejabat, akademisi, utusan asing, dan perwakilan media.
Acara yang berlangsung hingga Rabu (4/12) tersebut meliputi enam seminar paralel, 14 forum tematik, dua diskusi panel tertutup, serta pameran yang menyuguhkan video-video pendek dan pencapaian upaya modernisasi Tiongkok, menurut pihak penyelenggara.
Konferensi itu juga akan berfokus pada vitalitas ekonomi dan potensi Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) Guangdong-Hong Kong-Makau sebagai pendorong utama modernisasi Tiongkok dan menjajaki peluang pembangunan di berbagai industri dalam konteks era kecerdasan digital, ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy), dan kekuatan produktif berkualitas baru.
Topik-topik lainnya akan mencakup perlindungan dan pewarisan peninggalan budaya dan sejarah dalam konteks modernisasi, serta kerja sama Selatan-Selatan.
Guangzhou, yang terletak di area inti Delta Sungai Mutiara dan memiliki penduduk tetap sebanyak lebih dari 18 juta jiwa, merupakan kota pelabuhan terkemuka di dunia sekaligus salah satu kota paling terbuka dan berorientasi pasar di Tiongkok. Kota itu memiliki sejarah budaya yang panjang dan mendalam yang ditandai dengan keterbukaan, inklusivitas, dan semangat inovasi.
Konferensi Understanding Tiongkok 2024 diselenggarakan bersama oleh Institut Inovasi dan Strategi Pembangunan Tiongkok, Institut Urusan Luar Negeri Rakyat Tiongkok, dan pemerintah Provinsi Guangdong.
Berita Trending
- 1 Warga Harus Waspada, Empat Daerah Sumsel Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
- 2 Wakil Rakyat di DPR Tidak Peka soal Penolakan Kenaikan Tarif PPN 12%
- 3 4 Laundry di Kota Semarang Gunakan LPG 3 Kilogram Tak Sesuai Peruntukannya
- 4 Paripurna DPR Setujui Pimpinan dan Dewas KPK 2024-2029, Diharapkan Profesional, Independen, dan Amanah
- 5 Tak Ada Putaran Kedua untuk Pilkada Jakarta
Berita Terkini
- Wamen Stella Singgung Pentingnya Investasi SDM pada Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS
- Sakit yang Sangat Serius Ini Membuat Karier Pemain Fiorentina Edoardo Bove di Italia Berakhir
- Semoga Tidak Banjir, BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Pada Minggu Siang Hingga Malam Hari
- Hati-hati yang Akan Mudik, BMKG Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstrem Selama Libur Nataru
- Lanjutan Liga 2, PSKC Cimahi Tahan Imbang Tuan Rumah Persiraja Banda Aceh 1-1